Bisnis  

3 Negeri Asosiasinegara-Negaraasiatenggara yang Kepincut Ingin Gabung BRICS, Ada Indonesia?

Perdana Pejabat Tingginegara Anwar Ibrahim Berkata niatnya Sebagai bergabung Bersama BRICS. FOTO/Ist

JAKARTA – Sebagai Kepala Negara Rusia Vladimir Putin dan Perdana Pejabat Tingginegara China Li Qiang mengakhiri pertemuan terpisah Ke Asia Tenggara Terbaru-Terbaru ini. Kedua mitra terus melakukan pertemuan Bersama Area-Area yang ingin bergabung. Di sebuah wawancara Bersama media China menjelang kunjungan Li Hingga Malaysia, Perdana Pejabat Tingginegara Anwar Ibrahim Berkata niatnya Sebagai bergabung Bersama blok tersebut. Sambil, Thailand berniat Sebagai bergabung Bersama BRICS , yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

“Blok ini mewakili kerangka kerja sama selatan-selatan yang sudah lama diinginkan Thailand,” ujar Pejabat Tingginegara Luar Negeri Maris Sangiampongsa dikutip Bersama The Business Times, Senin (7/1/2024).

Untuk Negeri-Negeri yang ingin Memangkas risiko ekonomi Bersama persaingan AS-China yang Lebih ketat, bergabung Bersama BRICS adalah upaya Sebagai meredakan ketegangan tersebut. Tetapi, ini juga merupakan cara Sebagai menandakan meningkatnya rasa frustrasi Pada tatanan internasional yang dipimpin Bersama AS dan lembaga-lembaga utama yang tetap berada Di kendali kekuatan Barat, seperti Lembaga Keuangan Internasional dan Dana Moneter Internasional.

“Beberapa Bersama kita, termasuk orang-orang seperti saya, berpikir bahwa kita perlu mencari solusi Sebagai arsitektur keuangan dan ekonomi internasional yang tidak adil,” ujar mantan Pejabat Tingginegara Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah Di sebuah wawancara. “Bersama Sebab Itu, Brics Bisa Jadi Berencana menjadi salah satu cara Sebagai menyeimbangkan beberapa hal.”

Skuat yang Pada bertahun-tahun hanya terdiri Bersama lima anggota berkembang menjadi sembilan anggota Bersama masuknya Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Ethiopia, dan Mesir Ke bulan Januari tahun ini. Sambil, Indonesia, Disorot sebagai Kandidatteratas Sebagai bergabung tahun lalu Sebelumnya Kepala Negara Jokowi mengindikasikan ia tidak terburu-buru Di Membahas keputusan.

Melansir Nikkei Asia, Pejabat Tingginegara Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan masih mengkaji keuntungan-keuntungan bergabung Bersama BRICS. Hal ini menyusul kehadiran Kepala Negara Jokowi Ke KTT BRICS Ke Afrika Selatan Ke bulan Agustus tahun lalu, Ke mana menyerukan kerja sama yang lebih kuat Ke Di Negeri-Negeri berkembang Sebagai memerangi diskriminasi perdagangan.

Para pengamat menggambarkan keengganan Indonesia Sebagai bergabung Bersama BRICS sebagai sebuah keinginan Sebagai menghindari terlihat terlalu Didekat Bersama China, yang telah menjadi sumber Penanaman Modal Asing Asing langsung dan mitra dagang terbesar Indonesia Di beberapa tahun terakhir. China juga merupakan mitra dagang terbesar Untuk sebagian besar Negeri-Negeri Asosiasinegara-Negaraasiatenggara Di satu dekade terakhir.

Vietnam juga mengirimkan sebuah delegasi Sebagai Berpartisipasi Di Dialog BRICS Bersama Negeri-Negeri Berkembang Ke Nizhny Novgorod, Rusia, bulan ini. Negeri ini Memperhatikan ekspansi BRICS Tetapi belum Menyediakan komentar apapun Sebagai bergabung Bersama blok ini. Thailand dan Laos juga ikut serta Di forum ini.

Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 3 Negeri Asosiasinegara-Negaraasiatenggara yang Kepincut Ingin Gabung BRICS, Ada Indonesia?