BPOM telah menguji bahan Roti Aoka yang diduga mengandung natrium dehidroasetat. Foto/ Instagram
Pengujian dilakukan Didalam Membahas sampel produk Aoka Untuk peredaran. Hal ini dilakukan agar tidak menjadi polemik dan memastikan Komunitas tidak cemas mengonsumsi produk-produk lainnya.
Baca Juga: Benarkah Roti Aoka Mengandung Pengawet Peralatan Kecantikan?
Hasil Uji BPOM Ke Roti Aoka
Dikutip laman pom, BPOM Menyediakan penjelasan adanya dugaan penggunaan bahan tambahan Ketahanan Pangan (BTP) berupa natrium dehidroasetat Ke produk roti merek Aoka (PT Indonesia Bakery Family, Bandung) dan Okko (PT Abadi Rasa Food, Bandung).
1. BPOM telah Membahas sampel produk roti Aoka Untuk peredaran dan melakukan pengujian Ke 28 Juni 2024. Hasil pengujian Menunjukkan produk tidak mengandung natrium dehidroasetat. Hal ini sejalan Didalam hasil inspeksi Di sarana produksi roti Aoka Ke 1 Juli 2024 yang Menunjukkan tidak ditemukannya natrium dehidroasetat Ke sarana produksi.
2. Samping Itu, BPOM melakukan inspeksi Di sarana produksi roti Okko Ke 2 Juli 2024 dan menemukan bahwa produsen tidak menerapkan Cara Produksi Ketahanan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) Didalam benar dan konsisten. Pada temuan ini, BPOM telah melakukan penghentian kegiatan produksi dan peredaran. Sebagai tindak lanjut, BPOM juga melakukan sampling dan pengujian Ke laboratorium.
3. Hasil pengujian Pada sampel roti Okko Untuk sarana produksi dan peredaran Menunjukkan adanya natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) yang tidak sesuai Didalam komposisi Ke Pada pendaftaran produk dan tidak termasuk BTP yang diizinkan berdasarkan Peraturan BPOM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Ketahanan Pangan. Pada temuan ini, BPOM memerintahkan produsen roti Okko Bagi Menarik Perhatian produk Untuk peredaran, memusnahkan, dan melaporkan hasilnya kepada BPOM. BPOM Melewati unit pelaksana teknis (UPT) Ke Daerah mengawal proses penarikan dan pemusnahan produk roti Okko.
4. BPOM terus melakukan pengawasan produk Ketahanan Pangan secara komprehensif, meliputi pengawasan Sebelumnya produk beredar (pre-market) hingga pengawasan Sesudah produk beredar (post-market) Bagi menjamin Keselamatan produk yang dikonsumsi Komunitas.
5. BPOM mengimbau agar Komunitas selalu merujuk informasi tentang Terapi dan Konsumsi Ke sumber yang tepercaya, termasuk website dan akun media sosial resmi BPOM, Contact Center HALOBPOM 1500533 (pulsa lokal) atau Unit Layanan Pengaduan Konsumen Balai Besar/Balai/Loka POM Ke seluruh Indonesia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 5 Nilai Hasil Uji BPOM Ke Roti Aoka, Mengandung Pengawet Peralatan Kecantikan?