Jakarta –
Bali berencana Untuk menetapkan Ppn harian kepada turis Foreign, meniru Keputusan yang dilakukan Bhutan. Tujuan Di penerapan Ppn harian ini Untuk Memikat kedatangan wisman berkualitas.
Kepala Aliansi Sektor Perjalanan Ke Luarnegeri Marjinal Bali, Puspa Bangsa, menekankan bahwa wisman harus dipilih Di cara yang mirip Di sistem yang dijalankan Bangsa Bhutan. Ia mengatakan sudah saatnya Bali beralih Ke Perjalanan Ke Luarnegeri berkualitas Di Memperbaiki penawaran destinasi dan sumber daya manusianya, sebuah inisiatif yang dapat didukung Di Keputusan pemerintah setempat.
Gubernur Bali Wayan Koster mendukung Ide Keputusan ini Di tahun 2023 sebagai sarana Untuk mengatur masuknya pengunjung tahunan Ke Bali. Cara ini salah satu usaha Untuk menyikapi lonjakan wisatawan atau overtourism yang menjadi permasalahan pulau Dewata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Pembantu Presiden Tim Menteri Perjalanan Ke Luarnegeri dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno, juga pernah Merundingkan hal serupa Untuk Mengintroduksi model seperti itu Ke Bali. Di beberapa minggu terakhir, Senator Bali Ni Luh Djelantik juga mendesak para pemimpin Indonesia Untuk Memperkenalkan model Perjalanan Ke Luarnegeri Bhutan yang sangat terkendali dan berkelanjutan.
Bagaimana Ppn turis Ke Bhutan?
Sebelum September 2022, pengunjung Bhutan diharuskan membayar Ppn harian sebesar 100 Kurs Mata Uang Amerika AS per orang atau setara Di Rp1,6 juta, yang dikenal sebagai Biaya Pembangunan Berkelanjutan.
Tahun 2024, PM Bhutan, Tshering Togbay mengatakan Bhutan berencana menaikkan Ppn turisnya Di USD 100 menjadi USD 200 (Disekitar 3,2 juta) per harinya. Ppn Mutakhir ini Akansegera diterapkan mulai 2027.
Bali sudah pungut Ppn turis
Lewat Peraturan Lokasi (Perda) Bali, Nomor 6, Tahun 2023, aturan pungutan Ppn turis Foreign yang masuk Bali pertama kali diberlakukan mulai 14 Februari 2024. Tiap satu orang turis Foreign yang berkunjung Ke Pulau Dewata dikenai biaya Rp 150 ribu.
(sym/sym)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Bali Ingin Seperti Bhutan, Bule yang Liburan Dikenakan Ppn Harian