loading…
Massa buruh Di Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) memadati gerbang Gedung Wakil Rakyat Di peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, Kamis (1/4/2025). FOTO/TANGGUH YUDHA
“Untuk kami kaum buruh, ini momentum perlawanan. Belum saatnya buruh bermesra-mesraan Didalam pemerintah. Sebab yang kita alami Di ini adalah kaum buruh itu situasinya sangat buruk,” kata Ketua Umum KASBI, Sunarno, Di gerbang Gedung Wakil Rakyat, Kamis (1/5/2025).
Sunarno menyebut Kebugaran buruh Di ini sangat memprihatinkan. Jam kerja panjang, upahnya murah, mudah Di Pengurangan Tenaga Kerja, dan tidak Memiliki jaminan kepastian kerja menjadi masalah utama yang mengancam kelangsungan hidup buruh Di Indonesia.
“Kita tidak bisa melakukan Aksi Massa May Dau Didalam hura-hura atau pesta-bora gitu. Kami masih melakukan Aksi Massa Didalam cara turun Ke jalan,” katanya.
Ia menilai, Aksi Massa turun Ke jalan merupakan bentuk penghormatan Di perjuangan buruh dunia, khususnya mereka yang Di abad Ke-19 memperjuangkan hak-hak dasar seperti pengurangan jam kerja menjadi delapan jam per hari.
Didalam membawa semangat perlawanan, Sunarno menegaskan bahwa perjuangan buruh belum selesai. Mereka menuntut keadilan sosial dan perbaikan nyata Di Kemakmuran Karier yang Di ini mereka hadapi.
“Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada organisasi-organisasi buruh Di seluruh dunia, terutama Di awal abad 19 ketika memperjuangkan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam. Kita harus beri perhargaan mereka Didalam cara Aksi Massa-Aksi Massa turun Ke jalan atau semangat perjuangan,” katanya.
Sambil Itu, buruh Di KASBI serta Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) bakal menemui komisi IX Wakil Rakyat.
“Tadi kita sudah Membahas Didalam kawan-kawan dan kita bersepakat nanti Membahas Didalam Komisi IX,” kata Ketua Umum KASBI, Sunarno, Kamis (1/5/2025).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Belum Saatnya Bermesraan Didalam Pemerintah