Jakarta –
Seorang pria Di Jakarta Barat, Alfa, membagikan kisahnya yang sempat berjuang melawan stroke. Pria yang kini berusia 46 tahun itu mengaku terkena serangan stroke akibat tekanan darah atau hipertensi tak terkontrol yang terdeteksi Pada usianya Mutakhir 35 tahun.
Pada itu, Alfa menolak mengonsumsi Terapi yang direkomendasikan Praktisi Medis Lantaran merasa sudah menjalani pola Kebugaran Yangbaik. Ia rutin Latihan dan menjaga asupan makanannya Didalam menghindari Hidangan yang bisa memicu kolesterol maupun gula darah tinggi.
Meski begitu, ia mengaku masih sering mengonsumsi Hidangan asin, yang sebenarnya dapat memicu tekanan darah tinggi.
“Sudah Mengurangi risiko kolesterol, gula darah tinggi, itu Sebelum umur 30 itu sudah Mengurangi jeroan dan daging. Tetapi yang tidak lakukan adalah Pola Makan garam, suka makan asin. Malahan kalau makan soto, atau bakso, suka menambahkan garam lagi, padahal itu salah besar,” ucapnya Pada dihubungi detikcom, Minggu (29/6/2025).
Praktisi Medis Lalu menyarankan Alfa Untuk menjalani pemeriksaan Kesejajaran atau medical check-up ulang Di usianya yang Ke-38. Hasilnya, tekanan darah Alfa kembali terdeteksi tinggi.
Alfa Lalu disarankan Untuk mengonsumsi Terapi hipertensi secara rutin Untuk mengontrol tekanan darahnya. Akansegera tetapi, Alfa justru mengabaikannya. Ia juga sempat Merasakan Beban berat Di awal Penyebara Nmassal COVID-19, tepat Di usianya yang Ke-41 tahun. Ia menyebut Situasi tersebut ikut memicu tensinya naik.
“Saya memang kadang-kadang nggak minum Terapi Lantaran lupa, atau memang, ‘wah habis minum Minuman nih pagi’. ‘Wah, nggak usah deh besok aja dah,” lanjutnya lagi.
Adapun serangan stroke terjadi Pada Alfa Lagi melakukan Kegiatan. Di Pada Penyebara Nmassal, ia berlari Disekitar tiga hingga lima kilometer Di Disekitar Tempattinggal. Tanpa jeda, ia langsung melanjutkan Didalam Gerakan Tubuh aerobik tabata. Detak jantungnya melonjak hingga 160 bpm.
Tak lama Sesudah itu, Alfa mendadak Merasakan pusing hebat seperti vertigo. Ia juga Mengetahui sisi kiri tubuhnya tidak dapat digerakkan. Tangan dan kaki kirinya lumpuh, disertai gangguan bicara dan mulut yang perot.
Ia berada Untuk Situasi tersebut Di hampir 12 jam, hingga akhirnya sang istri tiba Di Tempattinggal dan mendapati dirinya Untuk keadaan lemah tak berdaya.
“Nah, ada lega tuh. Itu tuh jam 8 pagi, istri saya Mutakhir pulang Untuk kantor jam 9 malam. Dan itu adalah, kalau orang ngomong tuh, ‘gila lo ya’. Golden time (stroke ) kan cuma 3-4 jam,” ucap Alfa.
Alfa Lalu langsung dibawa Ke salah satu Puskesmas Surabaya Untuk menjalani MRI. Hasilnya Menunjukkan adanya pendarahan Di otak kanan, tepatnya Di area Dibelakang telinga, Didalam volume mencapai 60 mililiter.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Pria Jakbar Kena Stroke Di Usia Muda, Punya Riwayat Tensi Tinggi