Denpasar –
Proyek lift kaca senilai Rp 200 Miliar Ke pantai Kelingking, Nusa Penida dipermasalahkan. Gubernur Bali Wayan Koster menyebut Akansegera ada kejutan.
Gubernur Koster telah Merasakan rekomendasi Pansus Tata Ruang, Aset, dan Perizinan (TRAP) DPRD Bali Yang Berhubungan Di proyek lift kaca Ke Pantai Kelingking, Nusa Penida.
Koster mengatakan Akansegera ada kejutan Di rekomendasi yang bakal dia bacakan Yang Berhubungan Di proyek lift senilai Rp 200 miliar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Nanti kita lihat, tunggu waktunya supaya mengejutkan sedikit,” kata Koster Ke Denpasar, Selasa (11/11/2025).
Koster mengungkapkan ditutup atau tidaknya proyek lift kaca yang bekerja sama Di investor China tersebut Akansegera dikaji terlebih dahulu. Dia mengaku sudah berkomunikasi Di Bupati Klungkung Yang Berhubungan Di polemik proyek itu.
“Nanti kan ada waktunya,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Pansus TRAP DPRD Bali telah menyerahkan rekomendasi Yang Berhubungan Di proyek lift kaca Ke Pantai Kelingking kepada Gubernur Koster. Ke Di Itu, Pansus TRAP DPRD Bali juga menyerahkan rekomendasi dewan mengenai wahana bungee jumping Ke Nusa Penida.
“Ada dua objek. Pertama, lift kaca. Kedua, bungee jumping kami sudah serahkan tadi,” kata Ketua Pansus TRAP DPRD Bali, I Made Suparta, Ke kantor DPRD Bali, Selasa.
Suparta enggan membocorkan Skor-Skor yang menjadi rekomendasi Pansus TRAP DPRD Bali Yang Berhubungan Di proyek lift Ke Pantai Kelingking. Ia berdalih rekomendasi dewan itu Akansegera dibacakan langsung Dari Koster Di Pertemuan paripurna mendatang.
“Nanti kewenangan eksekutif yang melakukan kegiatan Lebih Jelas Di rekomendasi itu,” jelas Suparta.
“Nanti saya kira hasil rekomendasi sudah ada Ke Pak Gubernur,” pungkas Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali itu.
Sebelumnya, proyek lift kaca Ke Pantai Kelingking viral Ke media sosial lantaran Dikatakan mengganggu keindahan dan estetika kawasan wisata yang ikonik itu. Tak lama Lalu, Pansus TRAP DPRD Bali menutup Sambil proyek lift setinggi 182 meter itu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klungkung, I Made Sudiarkajaya, menjelaskan permasalahan utama proyek ini terletak Ke perbedaan pandangan Yang Berhubungan Di tingkat risiko kegiatan yang berdampak Ke izin lingkungan.
Menurut Sudiarka, berdasarkan data Online Single Submission (OSS), proyek lift kaca tersebut tergolong kegiatan Di risiko rendah hingga menengah, Agar cukup dilengkapi Di dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
“Kami kan sesuai sistem dan sistem itu mintanya UKL-UPL. Nah, itu yang perlu kami cek ulang. Apakah mau ikut sistem atau alasan tertentu. Kami pun masih menunggu arahan Di provinsi,” ungkap Sudiarka, belum lama ini.
———
Artikel ini telah naik Ke detikBali.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Nasib Proyek Lift Kaca Rp 200 M Ke Nusa Penida, Koster: Tunggu Kejutan











