Jakarta –
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status gunung Semeru Di Level 3 (Siaga) menjadi Level 2 (Waspada). Seiring penurunan status ini, pendakian Gunung Semeru siap-siap dibuka lagi.
Kabid Area 2 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Decky Berkata pihaknya Di ini Di Merencanakan pembukaan jalur pendakian termasuk sistem booking online dan Skuat saver.
“Di penurunan status Gunung Semeru menjadi waspada, kami masih Merencanakan segala sesuatunya Untuk pembukaan pendakian Gunung Semeru,” ujarnya, Selasa (16/7/2024).
Decky melanjutkan, TNBTS Di ini Di berkonsolidasi Di sejumlah pihak Yang Terkait Di pembukaan jalur pendakian tersebut. Baik Di paguyuban porter, Bumdes, juga paguyuban pedagang kaki lima.
Tidak Cuma Itu, Di waktu Disekitar TNBTS juga Akansegera Mengadakan Diskusi Di sejumlah instansi Yang Terkait Di Untuk persiapan pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru.
“Kami juga Akansegera Mengadakan Diskusi Di sejumlah instansi Untuk persiapan pembukaan jalur pendakian gunung Semeru,” pungkas Decky.
Sebelumnya, PVMBG Badan Geologi menurunkan status Gunung Semeru menjadi waspada Setelahnya melakukan evaluasi dan analisis secara menyeluruh Yang Terkait Di Kegiatan vulkanik gunung tersebut.
Penurunan status Gunung Semeru ini tertuang Di surat nomor 968. Lap/GL.03/BGV/2024 yang ditandatangani Dari Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Priatin Hadi Wijaya.
“Berdasarkan analisis dan evaluasi menyeluruh hingga 14 Juli 2024, maka tingkat Kegiatan Kerjasamaekonomiinternasional. Semeru terhitung Di tanggal 15 Juli 2024 pukul 15:00 WIB diturunkan Di Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada),” demikian bunyi surat tertulis PVMBG.
Meski turun status, PVMBG tetap Mengeluarkan rekomendasi sesuai potensi maupun ancaman bahaya terkini. Berikut ini sejumlah rekomendasi Untuk Komunitas maupun wisatawan seiring penurunan status Gunung Semeru menjadi Level II (Siaga).
1. Komunitas/pengunjung/wisatawan tidak melakukan Kegiatan apapun Ke sektor tenggara Ke sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km Di puncak (pusat erupsi). Ke luar jarak tersebut, Komunitas tidak melakukan Kegiatan Ke jarak 500 meter Di tepi sungai (sempadan sungai) Ke sepanjang Besuk Kobokan Lantaran Berpotensi Untuk terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km Di puncak.
2. Komunitas tidak beraktivitas Di radius 3 Km Di kawah/puncak Gunung Api Semeru Lantaran rawan Pada bahaya lontaran batu (pijar).
3. Komunitas mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar Ke sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu Ke puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar Ke sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Di Besuk Kobokan.
4. Komunitas dapat Meninjau perkembangan Kegiatan dan rekomendasi Kerjasamaekonomiinternasional. Semeru Melewati Inisiatif MAGMA Indonesia yang dapat diunduh Ke Google Playstore atau Melewati website esdm.go id, dan http”//geologi.esdm.go.id.
5. Pemerintah Lokasi, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi Di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru Ke Lokasi Gunung Sawur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Ke Bandung.
PVMBG Berkata, tingkat Kegiatan Gunung Semeru ini Akansegera dievaluasi kembali secara berkala atau jika terjadi perubahan Kegiatan yang signifikan.
Lembaga Ke bahwa Badan Geologi itu juga Berkata bahwa Kegiatan dan rekomendasi Gunung Semeru ini tetap berlaku Pada surat atau laporan evaluasi berikutnya belum diterbitkan.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kabar Gembira Nih, Pendakian Gunung Semeru Bakal Dibuka Lagi