Jakarta –
Konsumsi pedas sudah menjadi Dibagian Didalam Kebiasaan Global Makanan Hingga Indonesia. Didalam sambal terasi, rica-rica, hingga seblak dan bakso pedas ekstrem, cabai hampir selalu menjadi primadona. Tak sedikit orang yang mengaku makan tidak Akansegera terasa nikmat jika tidak ada rasa pedas.
Tetapi Hingga balik kenikmatannya, tak sedikit orang yang bertanya apakah sering makan pedas bisa menyebabkan kanker?
Praktisi Medis Spesialis Hematologi Onkologi Medik, Prof Dr dr Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, M.Pd.Ked, FACP, FINASIM, mengatakan sampai Di ini belum ada bukti ilmiah kuat yang secara langsung mengaitkan konsumsi Konsumsi pedas Didalam risiko kanker.
Meski begitu, ia mewanti-wanti pentingnya bersikap hati-hati Di bahan tambahan yang Bisa Jadi ditambahkan Untuk Konsumsi pedas, terutama yang tidak alami.
“Nggak ada juga Studi orang makan pedas Dari Sebab Itu gitu,” ujar Prof Ikhwan Di ditemui Hingga Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
“Apa yang pedas-pedas itu sukanya ada zat-zat yang bukan alami ya. Entah apa ya yang dikasih-kasih orang buat rasanya pedas banget kan gitu ya. Kita nggak tahu ya,” lanjutnya.
Prof Ikhwan menjelaskan Konsumsi pedas Ke Umumnya tidak berbahaya jika dikonsumsi Untuk jumlah wajar. Tetapi, konsumsi berlebihan tetap dapat menimbulkan efek negatif Untuk Kesejaganan, terutama Ke lambung. Terlalu sering mengonsumsi Konsumsi pedas dapat menyebabkan iritasi atau luka Ke lambung.
Meski begitu, ia tetap menegaskan sampai Di ini tidak ada Studi yang menyebut Konsumsi pedas dapat menyebabkan kanker.
“Tapi tadi sesuatu yang berlebihan kan nggak bagus juga. Satu, kalau dia banyak makan pedas, ini lambungnya risiko luka. Kalau semua peradangan tuh resikonya takutnya nanti kesono-sononya bisa Dari Sebab Itu kanker juga, tapi ya nggak ada Studi yang bilang pedas,” ucapnya.
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Benarkah Sering Makan Pedas Bisa Picu Kanker? Ini Kata Praktisi Medis