Jakarta –
Sepanjang tahun 2024, Unit Layanan Pengaduan Konsumen Pusat dan Contact Center HALOBPOM 1500533 Merasakan 26.903 laporan Untuk Komunitas. Untuk jumlah tersebut, sebagian besar berupa permintaan informasi sebanyak 25.737 layanan (95,67 persen), sedangkan 1.166 layanan (4,33 persen) merupakan pengaduan Yang Terkait Bersama Terapi dan Minuman.
Tingginya angka akses layanan ini mencerminkan partisipasi aktif Komunitas Untuk mencari informasi dan melaporkan permasalahan seputar Terapi dan Minuman.
BPOM terus berkomitmen Memperbaiki pelayanan kepada Komunitas Lewat Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Pusat dan Contact Center HALOBPOM 1500533. Pengaduan Untuk Komunitas tidak hanya menjadi sarana penyampaian keluhan, tetapi juga berperan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) Untuk pengawasan Terapi dan Minuman.
Partisipasi Komunitas memungkinkan potensi permasalahan Untuk pelayanan publik terdeteksi lebih cepat, Agar mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik (clean and good governance).
Kepala BPOM Prof Dr Taruna Ikrar menegaskan pihaknya terus Memperbaiki layanan pengaduan dan informasi Sebagai memastikan efektivitas pengawasan dan perlindungan Komunitas.
“Kami mengimbau Komunitas Sebagai tidak sungkan menghubungi Contact Center HALOBPOM Ke 1500533 jika menemukan produk Terapi dan Minuman yang dicurigai tidak sesuai regulasi,” tegasnya Ke Kantor BPOM Ke Rabu (26/3/2025).
Prof Ikrar juga mengimbau agar berani melaporkan jika ada oknum pegawai BPOM yang menyalahi aturan.
“Segera laporkan, Sebab ini Dibagian Untuk pengawasan publik yang harus kita perkuat bersama. Di Itu, layanan ini juga bertujuan Memberi informasi yang tepat Bagi pelaku usaha Untuk proses registrasi produk mereka. Sekali lagi, laporkan jika ada hal yang tidak baik Yang Terkait Bersama Terapi dan Minuman,” imbuhnya.
Semua jajaran BPOM juga harus mampu Memberi layanan yang cepat dan tepat, serta Melakukanupaya menyelesaikan tindak lanjut pengaduan secara cepat, tepat, dan tuntas sesuai Bersama jangka waktu penyelesaian.
Penyampaian pengaduan Bersama Komunitas merupakan bentuk partisipasi aktif Komunitas Untuk peningkatan Mutu pelayanan publik, penguatan Sistem Pengawasan Terapi dan Minuman khususnya subsistem pengawasan Bersama Komunitas, serta peningkatan keberdayaan dan perlindungan konsumen yang lebih optimal.
Berdasarkan data tahun 2024, mayoritas User layanan adalah perempuan (60,34 persen), sedangkan laki-laki mencakup 39,66 persen. Untuk sisi profesi, pelaku usaha merupakan kelompok User terbesar Bersama persentase 61,68 persen, yang mencerminkan tingginya kebutuhan informasi Yang Terkait Bersama regulasi dan prosedur usaha Ke sektor Terapi dan Minuman.
Topik layanan informasi yang paling banyak dicari adalah proses pendaftaran atau registrasi (37,13 persen) dan sertifikasi (29,60 persen). Secara spesifik, permintaan informasi mengenai registrasi Ketahanan Pangan olahan menjadi yang tertinggi (38,20 persen), diikuti Bersama notifikasi Peralatan Kecantikan (20,81 persen).
Permintaan informasi ini Menimbulkan Kekhawatiran seiring Bersama Perkembangan Pembuatan sistem registrasi Ketahanan Pangan olahan berbasis risiko (e-reg RBA) serta perubahan sistem notifikasi Peralatan Kecantikan Untuk notifkos.pom.go.id menjadi registrasi.pom.go.id. Perkembangan ini bertujuan Memperbaiki efisiensi dan Fleksi Bilitas Bagi pelaku usaha, Kendati implementasinya Ke awal masih memerlukan adaptasi.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: BPOM RI Terima 26 Ribu Aduan Sepanjang 2024, Terbanyak Soal Peralatan Kecantikan