Bulog diultimatum Kementerian Di Negeri (Kemendagri) Sebagai dapat gerak cepat Menantikan pergerakan harga beras yang kembali naik. FOTO/dok.SINDOnews
Mengacu data panel harga Bapanas pagi ini, harga beras premium sendiri berada diangka Rp 15.860 atau naik hingga 1,99 persen-Rp 310. Sedangkan Sebagai beras medium, berada Hingga harga Rp 13.620 atau naik 0,29 persen-Rp 40 Ke Sabtu tanggal 27 Juli 2024.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai pemerintah Di Situasi Ini Bulog harus dapat menekan Fluktuasi Harga beras Didalam memastikan jalur distribusi kepada Kelompok. Jika tidak bisa menekan Fluktuasi Harga beras maka Bulog layak disebut sebagai Perum gagal.
“Jangan sampai distribusi tidak lancar, Supaya menyebabkan harga beras tinggi,” ujar dia Hingga Jakarta, Sabtu, (27/7/2024).
Baca Juga: P3S Soroti Transparansi dan Akuntabilitas Perum Bulog
Dia memandang pemerintah Di Situasi Ini Bulog dapat mengkalkulasi Didalam tepat kebutuhan beras Kelompok se-nusantara Supaya Fluktuasi Harga juga dapat diredam.
“Kalau itu sudah dipenuhi Terbaru kita bicara distribusi,” tandasnya.
Sebelumnya, Kemendagri mendesak Bulog segera stabilisasi harga beras seiring Gaya Fluktuasi Harga yang mulai terjadi Hingga musim kemarau.
Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir, menegaskan bahwa secara historis Fluktuasi Harga beras cenderung terjadi Ke Juli Pada musim kemarau tiba. Karena Itu, menurutnya, Perum Bulog bisa segera melakukan antisipasi Di menjaga stabilitas harga beras secara nasional.
Adapun, Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), Menunjukkan bahwa Fluktuasi Harga beras terjadi Hingga 32,22% Area Hingga Indonesia Ke pekan ketiga Juli 2024.
Sebagai informasi, Studi Kedaulatan Rakyat Rakyat (SDR) melaporkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi Yang Berhubungan Didalam dugaan mark up (selisih harga) Produk Impor 2,2 juta ton beras senilai Rp2,7 triliun dan kerugian Bangsa akibat demurrage Produk Impor beras senilai Rp294,5 miliar Hingga Komisi Pemberantasan Penyuapan (KPK), Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Direktur Eksekutif Studi Kedaulatan Rakyat Rakyat (SDR) Hari Purwanto meminta KPK dapat segera memeriksa Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi sebagai pihak yang paling bertanggung jawab Yang Berhubungan Didalam dua masalah tersebut.
“Kami berharap laporan kami dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan Sebagai Bapak Ketua KPK RI Di menangani Perkara Pidana Hukum yang kami laporkan,” kata Hari Hingga Di Gedung KPK, Jakarta.
(nng)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Bulog-Bapanas Didesak Turunkan Harga Beras Hingga Ditengah Denda Produk Impor Rp294,5 M