Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan Menyediakan paparan Hingga Peristiwa Site Visit & Media Gathering Ke Kamis-Jumat (25-26/7/2024) Hingga Gunung Kidul, Yogyakarta. FOTO/M Faizal
Sekretaris Perusahaan PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Mamit Setiawan mengatakan, pihaknya telah melakukan pemetaan digital sumber pasokan, serta menjalin berbagai kerja sama Bagi memenuhi pasokan biomassa tersebut. PLN EPI, kata Mamit, juga menggunakan kesempatan itu Bagi melakukan pemberdayaan Komunitas seluas-luasnya.
“Karena Itu kita Membuat Desa Berdaya Energi, yang merupakan Langkah penghijauan berbasis keterlibatan Komunitas Untuk rangka menurunkan emisi, terutama Hingga sisi hulu rantai pasok biomassa Di NZE 2060,” ungkap Mamit Untuk Peristiwa “Site Visit & Media Gathering” Ke Kamis-Jumat (25-26/7/2024) Hingga Gunung Kidul, Yogyakarta.
Mamit menjelaskan, Untuk Langkah tersebut PLN EPI memberdayakan Komunitas Bagi memasok kebutuhan biomassa Bagi co-firing PLN. Untuk prosesnya, lanjut dia, dikembangkan pula ekonomi sirkular yang ditujukan Bagi Meningkatkan Kesejaganan Komunitas.
Mamit mencontohkan Langkah Desa Berdaya Energi yang dilakukan Hingga Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk Langkah yang telah berjalan 1 tahun 6 bulan ini, PLN EPI menggandeng Kesultanan Yogyakarta Merangsang Komunitas Hingga dua Kalurahan Hingga Gunung Kidul, Gombang dan Karang Asem, Bagi menanam tanaman energi jenis Indigofera memanfaatkan Sultan Ground Hingga kedua Lokasi tersebut.
Sebelum dimulainya Langkah, kata dia, telah ditanam sebanyak 100 ribu pohon yang mampu tumbuh cukup subur Hingga tanah Gunung Kidul yang kering. Tanaman itu Sesudah Itu dimanfaatkan dedaunannya Bagi pakan ternak yang sangat dibutuhkan masyakarat, khususnya Hingga musim kemarau.
“Selain daun, nantinya ranting-ranting Di pohon itulah yang Berencana dimanfaatkan sebagai sumber biomassa. Komunitas Lewat BUMDes Berencana mengelola hal itu Hingga mana biomassa yang dihasilkan Berencana dijual Hingga PLN,” jelas Mamit.
Di kegiatan tersebut, Komunitas Berencana memperoleh manfaat ganda yaitu sumber pakan ternak serta pendapatan Di penjualan biomassa. Guna mengoptimalkan dampaknya, PLN EPI juga Melakukan kegiatan CSR penunjang yakni pelatihan pengelolaan BUMDes, ternak kambing perah, pembuatan pakan silase, dan pembuatan pupuk organik. “Kita juga melakukan Langkah pengentasan stunting serta pengelolaan posyandu,” imbuhnya.
Hingga Di Ini, lanjut Mamit, Langkah-Langkah tersebut telah Menunjukkan hasil yang positif. Dia berharap, Sesudah berjalan sempurna Langkah ini benar-benar mampu Meningkatkan kemandirian serta Kesejaganan Komunitas. “Kami juga Berencana mereplikasi model Langkah ini Hingga Lokasi lainnya,” tambahnya.
Mengenai benefit Bagi PLN, Mamit menegaskan bahwa harga biomassa yang terjangkau, berbanding 1:1 Di harga batu bara membuatnya sebagai alternatif sumber energi Mutakhir terbarukan yang paling ekonomis. “Di ini harga batu bara Di USD5-6 sen per kilo Watt hour (kWh). Biomassa setara itu, Karena Itu dibandingkan Di EBT lain, biomassa ini yang paling murah,” tandasnya.
Mamit menambahkan, PLN EPI juga telah bekerja sama Di berbagai pihak Bagi memenuhi kebutuhan biomassa, khususnya Untuk memanfaatkan limbah Pertanian dan kehutanan. Limbah yang Sebelumnya tak termanfaatkan seperti tandan sawit, tongkol jagung, batang singkong, serbuk gergaji, dan lainnya disulap menjadi EBT yang mampu menekan emisi dan memperkuat ketahanan energi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Ditarget Pasok 10 Juta Ton Biomassa Hingga 2025, PLN EPI Berdayakan Komunitas