Pengamat militer dan Intel Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, penembakan Kandidat Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump Di Pennsylvania, tidak bisa Dikatakan sepele. Foto/SINDOnews
Pengamat militer dan Intel Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, penembakan Kandidat Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump Di Pennsylvania, tidak bisa Dikatakan sepele dan tak Bisa Jadi terjadi Di Negeri lain termasuk Indonesia.
“AS Memperoleh beberapa lembaga Intel ada CIA, FBI, Homeland, dan Intel Di institusi militer mereka. Kejadian ini harus dianalisis secara terintegasi. Butuh waktu sampai diketahui embrio kejadian,” ujar Nuning, panggilan akrabnya, Minggu (14/7/2024).
Mantan anggota Komisi I Wakil Rakyat ini menyebut, ada beberapa probabilitas asal penembakan tersebut. Di antaranya, pertama bisa Didalam lawan politik (Kepala Negara incumbent dan unsur politik lain yang tidak menyukai Trump). Kedua, anggota Komunitas yang tidak suka Ke Aturan Trump Di menjadi Kepala Negara AS, mengingat kepemilikan senjata agak bebas Di AS.
“Ketiga, kaki tangan Negeri lain yang khawatir bila Trump Mendominasi Akansegera mengganggu kekuasaan dan hegemoni mereka. Keempat Didalam pihak Trump sendiri yang memainkan image playing victim,” ucapnya.
Di bidang Intel proses pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) tidak bisa hanya informasi yang beraifat official saja yang dikimpulkan, melainkan juga Didalam masalah pribadi (musuh pribadi). Pihak berwenang harus lakukan Scientific Crime Investigation Didalam teliti.
“Jajak pendapat Di Pennsylvania Menunjukkan persaingan ketat Ditengah Biden dan Trump masih sangat fluktuatif, meski tentu saja pasti ada irisan Ditengah kedua capres tersebut,” katanya.
Jajak pendapat Di Negeri Dibagian yang menjadi medan Tanding Sebagai Pemungutan Suara Rakyat 2024 jarang terjadi akhir-akhir ini, Akan Tetapi hasil terbaru Didalam Universitas Quinnipiac Menunjukkan Kepala Negara Joe Biden dan mantan Kepala Negara Donald Trump Ke dasarnya sama-sama berada Di Pennsylvania. Di mana Trump Merasakan Dukungan Didalam 47% pemilih terdaftar dan Biden Merasakan 45% suara Di pertarungan hipotetis.
“Kita harus bersabar Di 3 hari atau lebih Sebagai Merasakan hasil analisa Yang Berhubungan Didalam kejadian penembakan ini. Pengungkapan Di bentuk apa pun pasti Akansegera berdampak Untuk Pemungutan Suara Rakyat Di AS. Jika penembakan ini berasal Didalam pihak lawan politik bisa dikatakan perbuatan bodoh Sebab justru bisa Meningkatkan simpati kepada Trump,” paparnya.
“Seharusnya, pelaku jangan ditembak mati supaya pihak berwenang bisa mengorek alasan dan rahasia penembakan,” sambungnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Donald Trump Ditembak Di Sosialisasi Politik, Begini Analisis Pengamat Intel