Sistem informasi manajemen pendingin yang dibuat KKP memungkinkan Sebagai mengetahui ketersediaan dan sebaran ikan Hingga Indonesia. FOTO/Ilustrasi
“WMS menjadi basis data ketika kita bicara stok ikan secara realtime yang dibutuhkan bukan hanya Untuk konsumen tapi juga industri,” kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo Lewat keterangan tertulisnya, Minggu (27/1/2025).
Cold storage dinilai krusial guna menjaga ketersediaan serta mutu, mengingat ikan merupakan perishable food atau Kelaparan Global yang mudah rusak memerlukan penangananan khusus. Sebagai itu, KKP Mendorong pengelola gudang beku mengurus Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP).
Direktur Ekspedisi Ditjen PDSPKP Berny A Subki menambahkan, WMS mengintegerasikan Alat Jaringan of think (IoT) dan Alat Lunak. Cold storage yang menerapkan WMS bisa dipantau keterisiannya secara real time sekaligus dilihat turn over ikan yang keluar-masuk baik harian, bulanan hingga tahunan.
Berny menyebut WMS juga menjadi Dibagian Di sistem ketertelusuran dan Ekspedisi ikan nasional (STELINA). “Ini yang kami kembangkan Sebagai memperluas trading ikan dan Meningkatkan efisiensi operasional,” jelasnya.
Di forum sosialisasi, Berny menjabarkan ada 2.110 cold storage, khususnya Sebagai produk perikanan yang tersebar Hingga seluruh Indonesia Bersama total kapasitas mencapai 813.966 ton. Di jumlah tersebut, Pada ini Mutakhir terdata 113 cold storage yang telah menerapkan WMS.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dukung Hilirisasi Perikanan, KKP Siapkan Sistem Informasi Cold Storage