Perbandingan harga Energi Rusia dan Arab Saudi. FOTO/dok.SINDOnews
Mengutip Business Insider, Bloomberg melaporkan Energi mentah Ural yang menjadi patokan Moskow mencapai Disekitar USD75 per barel ketika meninggalkan pelabuhan-pelabuhan Di Laut Baltik dan Laut Hitam Sebelum tahun lalu.
Fluktuasi Harga yang tajam dan level yang berkelanjutan Di atas USD60 Sebagai Energi mentah Ural sepanjang tahun ini menimbulkan keraguan Di proses pengesahan Barat, yang dimaksudkan Sebagai mendokumentasikan dan memastikan bahwa biaya kargo tetap Di USD60 per barel atau Di bawahnya.
Seorang penjabat senior Departemen Keuangan AS mengatakan, Fluktuasi Harga Mungkin Saja disebabkan Bersama dinamika Hubungan Dunia yang lebih luas, dan batasan tersebut masih efektif Untuk Memangkas pendapatan Kremlin Untuk penjualan Energi, Supaya Mendorong Produk Internasional tersebut dijual Di bawah batasan tersebut Lewat layanan-layanan Barat atau Lewat armada bayangan Rusia, yang Lagi diincar Bersama AS Sebagai Merasakan Pembatasan.
Energi mentah Ural yang mencapai India diperdagangkan Bersama harga USD88 per barel, Sambil Itu Energi yang keluar Untuk Rusia timur dijual Bersama harga USD84 per barel, diperdagangkan jauh Di atas batas harga Di Disekitar satu tahun.
Menurut Argus, Pembatasan masih mempengaruhi Rusia, Bersama biaya pengangkutan yang signifikan Yang Berhubungan Bersama langsung Bersama Pembatasan. Jatuhnya harga Penjualan Barang Di Luar Negeri membuat pengiriman Di Asia jauh lebih mahal dibandingkan Bersama pengiriman Di Eropa, dan Pembatasan telah menambahkan sebanyak USD8,79 per barel Di biaya pengiriman Sebagai kargo Ural Di India atau China.
Sebelum bulan Oktober tahun lalu, Departemen Keuangan AS telah bersiap-siap Sebagai menghukum Kartu Kuning batas harga. Tetapi, Bloomberg mengatakan, Bersama adanya kekhawatiran mengenai terganggunya aliran Energi mentah dan Fluktuasi Harga, lonjakan harga Energi mentah berjangka Brent Mutakhir-Mutakhir ini menjadi Disekitar USD90 per barel Mungkin Saja Berencana menunda tindakan tersebut.
Beda Bersama Arab Saudi
Berbeda Bersama Rusia, Arab Saudi justru menaikkan harga minyaknya Di Area Asia. Arab Saudi belum lama ini telah menaikkan harga minyaknya Sebagai para pelanggan Di Asia termasuk China sebagai salah satu Negeri importir Energi terbesar dunia.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Harga Energi Rusia vs Arab Saudi, Siapa Lebih Murah?











