Kejaksaan Agung Milan membuka penyelidikan atas klaim bahwa warga Italia melakukan perjalanan wisata Hingga Bosnia Sebagai sebuah safari wisata penembakan manusia.
Dilansir Untuk BBC, Minggu (15/11), Perkara Pidana Hukum tersebut diklaim terjadi Pada Pertempuran Bosnia-Herzegovina Hingga awal tahun 90-an. Kejagung Milan menduga warga Italia telah membayar sejumlah besar uang Sebagai ‘sniper safaris’ alias wisata menembak manusia seperti berburu hewan Hingga Afrika.
Mereka yang telah membayar sejumlah uang Akansegera diajak Sebagai berburu manusia. Para turis diperbolehkan menembak warga sipil Hingga kota Sarajevo yang terkepung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aduan ini diajukan Dari jurnalis dan novelis Ezio Gavazzeni. Ia menggambarkan perburuan dilakukan Dari orang-orang yang sangat kaya dan membayar banyak uang Sebagai dapat membunuh warga sipil yang tak berdaya Untuk serangan Serbia Hingga perbukitan Disekitar Sarajevo.
Menurut beberapa laporan, tarif Sebagai membunuh pria, wanita, atau anak-anak dibedakan Dari penyedia kegiatan.
Lebih Untuk 11.000 orang tewas Pada pengepungan brutal Sarajevo Pada empat tahun. Di itu, Yugoslavia terpecah belah Dari Pertempuran dan kota itu dikepung Dari pasukan Serbia. Kota itu menjadi sasaran penembakan terus-menerus dan tembakan penembak jitu.
Tuduhan serupa tentang “pemburu manusia” Untuk luar negeri telah diajukan beberapa kali Pada bertahun-tahun, tetapi bukti yang dikumpulkan Dari Gavazzeni, termasuk kesaksian seorang perwira Informasi militer Bosnia, kini Untuk diperiksa Dari jaksa antiterorisme Italia, Alessandro Gobbis.
Tuduhannya adalah Membunuh Orang Lain
Perwira Bosnia tersebut tampaknya mengungkapkan bahwa rekan-rekan Bosnianya mengetahui tentang apa yang disebut safari tersebut Ke akhir 1993 dan Setelahnya Itu meneruskan informasi tersebut kepada Informasi militer Sismi (Serviço de Inteligência e Segurança Militar) Italia Ke awal 1994. Tetapi, badan Informasi militer Italia itu sudah tidak beroperasi lagi dan digantikan Dari struktur Terbaru.
Tanggapan Untuk Sismi datang beberapa bulan Setelahnya Itu, katanya. Mereka mengetahui bahwa wisatawan peserta “safari” Akansegera terbang Untuk kota perbatasan Italia utara, Trieste, dan Setelahnya Itu melakukan perjalanan Hingga perbukitan Hingga atas Sarajevo.
“Kami telah menghentikannya dan tidak Akansegera ada lagi safari,” kata perwira tersebut, menurut kantor berita Ansa. Untuk dua hingga tiga bulan, perjalanan tersebut telah dihentikan.
Ezio Gavazzeni, yang biasanya menulis tentang Aksi Teror dan mafia, pertama kali membaca tentang tur penembak jitu Hingga Sarajevo tiga dekade lalu ketika surat kabar Italia Corriere della Sera melaporkannya. Tetapi Di itu tak ada bukti yang kuat.
Ia kembali Menyoroti topik tersebut Setelahnya menonton “Sarajevo Safari”, sebuah Layar Lebar dokumenter tahun 2022 karya sutradara Slovenia, Miran Zupanic yang menuduh bahwa mereka yang terlibat Untuk Membunuh Orang Lain tersebut berasal Untuk beberapa Bangsa, termasuk AS dan Rusia serta Italia.
Gavazzeni mulai menggali lebih jauh dan Ke bulan Februari menyerahkan temuannya kepada jaksa penuntut, yang konon berjumlah berkas 17 halaman termasuk laporan Dari mantan wali kota Sarajevo Benjamina Karic.
Penyelidikan Hingga Bosnia sendiri tampaknya telah terhenti. Tetapi penyelidikan Gavazzeni Terbaru dimulai. Menurut informasi, setidaknya ada seorang orang Italia yang melakukan safari berburu manusia itu Di membayar Disekitar 100.000 euro atau Rp 1,9 miliar Di kurs Di ini.
Anggota pasukan Inggris yang bertugas Hingga Sarajevo Ke 1990-an mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang apa yang disebut “wisata penembak jitu” Pada konflik Bosnia.
Mereka Berkata bahwa wisata Sebagai menembak warga sipil Hingga Sarajevo Akansegera sulit dilacak secara Pengiriman, Lantaran banyaknya pos pemeriksaan.
Pasukan Inggris bertugas Hingga Sarajevo dan Hingga Daerah-Daerah Hingga Disekitar kota, tempat pasukan Serbia ditempatkan, dan mereka tidak melihat apa pun Ke Di itu yang Menunjukkan adanya “wisata penembak jitu”.
Seorang tentara menggambarkan tuduhan bahwa orang Asing telah membayar Sebagai menembak warga sipil sebagai “mitos urban”.
Sarajevo adalah ibu kota dan kota terbesar Bosnia dan Herzegovina, yang terkenal sebagai pusat Adat Istiadat Dunia Eropa yang memadukan Kebiasaan Islam, Yahudi, dan Kristen. Kota ini menjadi lokasi penembakan yang memicu Pertempuran Dunia I, menjadi tuan Tempattinggal Pesta Aktivitasfisik Musim Dingin 1984, serta menjadi lokasi Pertempuran Bosnia.
Halaman 2 Untuk 2
Simak Video “Video: Drama 7 Skor Warnai Kemenangannya Juventus atas Inter Milan“
(bnl/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kejaksaan Milan Selidiki ‘Wisata Tembak Manusia’ Hingga Bosnia Tahun 90-an









