Ketua Umum Inkowapi Sharmila Yahya mendukung langkah rebranding sebagai upaya Memperbaiki gairah koperasi Lebih besar. Foto/Dok. SINDOnews
Di 100 hari pertama, Pejabat Tingginegara Budi Arie Berencana Merangsang gerakan rebranding koperasi Melewati Konversi Digital. Upaya rebranding ini Bagi memperkuat posisi koperasi Di perekonomian. Baca juga: Perkuat Peran Koperasi Pada Keadaan Ekonomi Negara Butuh Perjuangan Besar
Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) Sharmila Yahya mendukung langkah strategis ini sebagai upaya Memperbaiki gairah koperasi Lebih besar. “Salah satu yang Inkowapi dorong adalah transformasi koperasi menjadi koperasi genuine Melewati Konversi Digital yang Berencana Memberi porsi dan posisi Terbaru Di perekonomian Di Di,” katanya Di siaran pers, Selasa (22/10/2024).
Sharmila menjelaskan, spirit koperasi genuine dinilai sangat sejalan Bersama upaya rebranding yang Berencana dijalankan Kementerian Koperasi. Di mana, menjadikan keharusan Bagi koperasi Bagi memasuki ekosistem Konversi Digital Di mendukung perekonomian nasional, sebagaimana cita-cita besar koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
“Koperasi genuine lingkup rebranding-nya diharapkan Memberi semangat Terbaru. Tidak hanya Bagi gerakan koperasi tetapi juga Bagi Komunitas secara keseluruhan, terutama generasi milenium dan generasi z yang Lebih mendominasi jumlahnya,” jelas Ketua Asosiasi Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia ini.
Di sisi lain Untuk menyukseskan rebranding, Inkowapi juga Merangsang spirit transformasi perkoperasian Indonesia Melewati modernisasi, yang merupakan Pada Bersama strategi Ketahanan perekonomian nasional. “Modernisasi koperasi Di era digital ini sangat dibutuhkan perannya Di pembangunan ekonomi secara luas,” terang tokoh perempuan penerima Satya Lencana Pembangunan Bidang Perkoperasian dan UKM tahun 2013 ini.
Sebelumnya, Di pertemuan para wanita pemimpin koperasi se-Asia Pasifik, Asia Pacific Women CEO’s in Cooperatives Summit Ke bulan Juli 2024 yang lalu, Indonesia telah sepakat Bagi bersama-sama Berusaha Mengatasi tantangan Dunia Bagi seluruh koperasi Di dunia. Di forum tersebut, disampaikan bahwa tantangan utama masa Di yang harus dihadapi seluruh Negeri.
Misalnya volatilitas ekonomi Dunia, perubahan Hubungan Dunia dan ekonomi, Keputusan dunia yang terus berubah, persaingan antar Negeri maju, talent war Ke pasar tenaga kerja, digital dan Ilmu Pengetahuan, Pemanasan Global serta akses permodalan dan perluasan akses pasar. “Ketidakpastian Kemakmuran yang Lebih besar ini Memiliki tantangan tersendiri Bagi koperasi seluruh bangsa Bagi tetap dapat secara cepat menyesuaikan diri atas setiap percepatan perubahan,” ungkap CEO Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) ini.
Di Di Itu, berbagai Negeri maju seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat serta Eropa telah menggunakan koperasi sebagai pondasi Di memenuhi kebutuhan dasar, khususnya sembako Bagi Komunitas, agar tidak lagi terjebak Di status middle income trap. Bagi Indonesia sendiri, Di mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, Sharmila berharap pemerintah bisa Memperbaiki income per kapita sebesar USD 15.000 per tahun Melewati peran koperasi.
“Koperasi hadir juga Bagi membuka lapangan kerja , mengentaskan Jurang Kaya Miskin dan menumbuhkan produktivitas dan Keadaan ekonomi secara bersama,” imbuh perempuan yang dinobatkan sebagai Penggerak Satu Juta UKM Naik Kelas Kementerian Koperasi dan UKM Tahun 2016 ini.
Dia berharap rebranding koperasi juga memprioritaskan perbaikan sumber daya manusia, tata kelola pengelolaan koperasi, membuka lapangan kerja, pengentasan Jurang Kaya Miskin serta menumbuhkan produktifitas secara terintegrasi.
(poe)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Maksimalkan Potensi, Inkowapi Dukung Rebranding Koperasi