Jakarta –
Kementerian Kesejaganan RI (Kemenkes) terus bergerak cepat memberantas Unjuk Rasa bullying atau perundungan Di lingkungan Langkah Belajar Praktisi Medis Spesialis (PPDS). Yang Terkait Bersama salah satu bentuk dugaan pemaksaan makan lima bungkus nasi padang senior Hingga junior, Kemenkes akui sudah mengantongi nama.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesejaganan Kemenkes RI Azhar Jaya mengatakan pihaknya Akansegera terus mengejar para pelaku perundungan Di lingkungan PPDS.
“Kita tuntaskan. Yang Terkait Bersama ‘nasi padang’ nanti orangnya Akansegera kita panggil semua,” ujar Azhar kepada detikcom Di ditemui Di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (19/8/2024).
“Sudah ada (nama terduga pelaku) nasi padang,” tambahnya.
Azhar mengatakan Untuk para korban perundungan agar segera melaporkannya Hingga Kemenkes. Menurutnya, ini adalah momen yang tepat. Kemenkes berjanji Akansegera Menyediakan Pembatasan tegas kepada para pelaku jika terbukti ada Kartu Merah.
“Ini kesempatan sebenarnya (Untuk melapor), dan mereka juga sudah melihat bahwa Kemenkes tidak ragu Untuk Memutuskan tindakan tegas sesuai Bersama kewenangannya,” tegas Azhar.
Kemenkes berjanji Akansegera terus memperbaiki proses Belajar Di lingkungan PPDS. Hal ini Lantaran Indonesia masih membutuhkan banyak Praktisi Medis spesialis.
“Bersama Sebab Itu sekali lagi kita sangat membutuhkan Praktisi Medis spesialis, Lantaran Indonesia masih kurang. Tetapi kita juga harus perbaiki proses pendidikannya,” kata Azhar.
“Untuk mendidik Praktisi Medis spesialis tidak perlulah Lewat proses Kekejaman, intimidasi yang tidak perlu,” tutupnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Nah Lho! Soal Bullying PPDS ‘Makan Nasi Padang’, Kemenkes Akui Sudah Kantongi Nama