Jakarta –
Penelitan Harvard Di 30 Tahun Ungkap Konsumsi yang Picu Mati Muda, Apa Saja?
Apa yang dikonsumsi bisa berdampak besar Ke Kesejajaran. Para peneliti Harvard Menginformasikan jenis-jenis Konsumsi tertentu yang Memperbaiki risiko kematian dini.
Temuan ini didasarkan Ke analisis jangka panjang Pada lebih Bersama 100 ribu orang dewasa. Penting Sebagai mengetahui Konsumsi apa saja yang tidak menyehatkan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi tentang Konsumsi Pemicu Risiko Mati Muda
Dikutip Bersama laman Harvard T.H. Chan School of Public Health, mengonsumsi ultra processed food, seperti daging olahan hingga minuman Bersama pemanis buatan bisa Memperbaiki risiko kematian dini. Hal ini ditemukan Bersama para peneliti Ke Harvard T.H. Chan School of Public Health Di sebuah artikel tanggal 8 Mei 2024.
Pendekatan dilakukan Bersama Membahas pola makan dan Situasi Kesejajaran lebih Bersama 114.000 orang dewasa Ke Amerika Serikat yang tergabung Di Health Professionals Follow-up Study. Para peserta melaporkan kebiasaan makan mereka setiap empat tahun Di lebih Bersama 30 tahun.
Para peneliti mengukur asupan harian ultra processed food peserta Di beberapa subkelompok:
- Roti dan sarapan ultra processed food
- Lemak, bumbu, dan saus
- Camilan manis dan Konsumsi penutup kemasan
- Minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan
- Hidangan siap saji
- Daging olahan
- Camilan gurih kemasan
- Konsumsi penutup berbahan dasar susu, dan lain sebagainya.
Peserta yang mengonsumsi ultra processed food paling sedikit mengonsumsi tiga porsi per hari dan peserta yang paling banyak mengonsumsi Disekitar tujuh porsi per hari. Di periode Studi, 48.193 peserta meninggal Sebab berbagai penyebab, seperti Gangguan pernapasan, Gangguan neurodegeneratif, dan kanker.
Ultra Processed Food Bersama Risiko Kematian Dini Paling Kuat
Studi menemukan, peserta yang mengonsumsi ultra processed food paling banyak Berusaha Mengatasi risiko kematian akibat semua penyebab 4 persen lebih tinggi dan risiko kematian akibat Gangguan neurodegeneratif 8 persen lebih tinggi, dibandingkan Bersama mereka yang mengonsumsi ultra-processed food paling sedikit.
Daging olahan merupakan jenis Konsumsi yang paling kuat dikaitkan Bersama risiko kematian akibat semua penyebab. Samping Itu, minuman yang mengandung gula dan pemanis buatan, Konsumsi penutup berbahan dasar susu, dan Konsumsi sarapan ultra-processed juga Menunjukkan hubungan Bersama kematian akibat semua penyebab yang lebih tinggi, begitu pula sub kelompok lain yang sebagian besar mencakup pemanis buatan.
Menurut para peneliti, Mutu pola Konsumsi secara keseluruhan Ke akhirnya adalah hal yang paling penting Sebagai Kesejajaran. Ultra processed food juga mencakup kategori yang beragam, Bersama banyak jenis yang masih bisa Dikatakan sehat.
“Sereal, roti gandum utuh misalnya, juga Dikatakan sebagai ultra-proceed food, tetapi mengandung berbagai Gizi bermanfaat seperti serat, vitamin, dan mineral,” kata Song.
“Ke sisi lain, saya pikir orang-orang harus mencoba menghindari atau membatasi konsumsi ultra-processed food tertentu, seperti daging olahan, minuman manis, dan juga minuman yang Bisa Jadi diberi pemanis buatan.”
(elk/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Penelitan Harvard Di 30 Tahun Ungkap Konsumsi yang Picu Mati Muda, Apa Saja?











