PT Perkebunan Nusantara IV elakukan Perdagangan Keluar Negeri perdana karet alam berkelanjutan sesuai standar EUDR. FOTO/dok.SINDOnews
Karet Standard Indonesian Rubber (SIR) produksi PTPN Group itu Berencana menjadi bahan baku berbagai produk, seperti ban yang Berencana diekspor Di Uni Eropa. Sistem manajemen perusahaan yang telah menerapkan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) juga mempermudah proses pemenuhan kriteria due diligence EUDR Di produk karet milik PTPN Group.
Baca Juga: Perdana, Indonesia Perdagangan Keluar Negeri Jagung 50.000 Ton Di Filipina
EUDR adalah inisiatif Mutakhir Uni Eropa Sebagai membatasi deforestasi yang disebabkan Dari kegiatan Agrikultur Di seluruh dunia Di beberapa Produk Internasional, seperti kelapa sawit, karet, Minuman, kakao, kedelai, kayu, hingga daging.
Untuk PTPN Group, proses due diligence EUDR bukan menjadi masalah besar. Kebun karet PTPN sudah berkali-kali disertifikasi Dari berbagai pihak dan telah menerapkan sistem traceability atau ketertelusuran yang terintegrasi Di skema e-farming.
“Ini menjadi keuntungan tersendiri Untuk PTPN Sebab produk karet kami mampu telusur sebab berasal Didalam kebun sendiri,” ungkap Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara Dwi Sutoro Di keterangan tertulis, Selasa (9/7/2024).
PTPN Group sendiri mampu memproduksi karet alam sebesar 153 ribu ton per tahun, Didalam 41 ribu ton Di antaranya dihasilkan Di Sumatra Utara dan sisanya berasal Didalam Area lain. Di ini, total Kesepakatan penjualan karet alam Di PTPN Group yang harus lolos compliance EUDR adalah sebesar 5,3 ribu ton dan Berpotensi Sebagai naik Didalam jumlah besar.
Dia menambahkan, karet alam PTPN diminati langsung Dari pabrikan ban terkemuka dunia asal Uni Eropa, salah satunya Michelin dan Gajah Tunggal sebagai pabrikan lokal yang mengekspor produknya Di Uni Eropa.
“Di 70% Didalam produksi karet alam dunia diserap Sebagai Pembuat Ban. Itulah mengapa PTPN Group bersama beberapa produsen ban memulai pilot implementasi due diligence aturan EUDR Sebagai Produk Internasional karet, yang nantinya Berencana diolah menjadi produk ban dan dijual Di pasar Eropa,” ujarnya.
Ia menilai bahwa komitmen pemenuhan Di EUDR adalah langkah besar yang Menunjukkan kesungguhan perusahaan Di menerapkan praktik budidaya perkebunan berkelanjutan. Salah satu komitmen itu adalah Didalam terus menerapkan praktik budidaya Produk Internasional yang berkelanjutan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Perdana, PTPN Perdagangan Keluar Negeri Karet Alam Berkelanjutan Standar EUDR