Seorang remaja laki-laki Di Singapura mengidap Gangguan langka, yang membuat kedua ginjalnya harus diangkat Pada usianya Mutakhir 13 tahun. Gangguan itu muncul Sebelum ia masih kecil.
Au Wan Rong yang kini berusia 16 tahun harus menjalani dialisis peritoneal setiap hari. Ini merupakan sebuah Penanganan rumahan Untuk Kepuasan gagal ginjal yang menggunakan lapisan perut sebagai filter alami Untuk membuang limbah dan cairan Di darah.
Prosedur tersebut dilakukan Wan Rong sendiri Didalam keahlian yang luar biasa. Dialisis ini melibatkan pengeluaran cairan lama Di perutnya, mengisinya Didalam larutan Mutakhir, lalu duduk dan menunggu Sambil larutan Mutakhir tersebut mengumpulkan limbah dan kelebihan cairan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses ini memerlukan pendekatan steril yang ketat, termasuk mencuci tangan secara menyeluruh. Samping Itu, membersihkan area sambungan Didalam baik Sebelumnya setiap pertukaran Untuk mencegah terjadinya Penyakit Menyebar.
“Dia adalah pasien termuda yang saya tangani yang melakukan ini sendiri dan melakukannya Didalam bersih tanpa Penyakit Menyebar,” kata Associate Profesor Ng Kar Hui, konsultan senior Di divisi nefrologi pediatrik, dialisis, dan transplantasi ginjal Di Departemen Pediatri Khoo Teck Puat National University Children’s Medical Institute.
Dikutip Di The Straits Times, Kepuasan gagal ginjal yang dialami Wan Rong disebabkan Dari mutasi TRPC6, yakni Kepuasan genetik yang sering dikaitkan Didalam Gangguan ginjal progresif. Protein TRPC6 merupakan Dibagian penting Di sel-sel Di ginjal yang membantu menyaring limbah Di darah.
Prof Ng mengatakan mutasi tersebut dapat menyebabkan efek peningkatan fungsi. Karya berlebihan itu dapat menyebabkan unit penyaringan ginjal membocorkan protein, yang memicu terjadinya pembengkakan, kelelahan, dan gagal ginjal.
Awal Mula Gangguan Muncul
Tanda-tanda Di Gangguan langka itu mulai terlihat Pada Wang Rong berusia tujuh tahun. Orang tuanya memperhatikan urinenya terlihat berbusa dan wajahnya sangat bengkak.
Melihat itu, orang tuanya membawa Wang Rong Di UGD Puskesmas Wanita dan Anak KK Untuk menjalani pemeriksaan darurat. Wang Rong menjalani serangkaian pemeriksaan, sampai Ahli Kepuasan mengatakan bahwa ia mengidap Gangguan ginjal yang serius.
Tetapi, Pada itu penyebab pasti gagal ginjal Wang Rong masih belum diketahui. Para Ahli Kepuasan mengira pasiennya itu Merasakan Gangguan ginjal biasa dan mengobatinya Didalam steroid Untuk Memangkas peradangan.
Gangguan ginjal Di anak-anak dapat disebabkan Dari cacat Di lahir atau kelainan genetik, seperti Gangguan polikistik, dan masalah saluran kemih seperti penyumbatan.
Steroid yang diberikan Ahli Kepuasan ternyata tidak mempan seiring perkembangan Kepuasan Wang Rong. Setahun Setelahnya Itu, ia dipindahkan Di Di Puskesmas Universitas Nasional, yang Memperoleh satu-satunya layanan dialisis kronis khusus Untuk anak-anak.
“(Terapi itu) menjadi toksik ketika tubuhnya tidak meresponsnya dan ginjalnya memburuk Didalam cepat. Kami menjalankan Inisiatif Studi genetika, Setelahnya Itu Di pasien yang tidak merespons Terapi, dan menemukan bahwa Ditengah 10 dan 15 persen pasien Didalam Kepuasan ginjal adalah Tindak Kejahatan genetik, dan itulah mengapa Wan Rong diuji,” jelas Prof Ng.
Pada itulah diketahui Wang Rong Memperoleh mutasi TRPC6 yang langka. Mutasi TRPC6 itu Mutakhir ditemukan Di tahun 2005 dan prevalensi pastinya masih belum diketahui.
Harus Bertahan Hidup Tanpa Ginjal
Wang Rong mengatakan meski menjalani dialisis dan Penanganan steroid Untuk mengelola kondisinya, ia masih bosa bermain Didalam temannya. Tetapi, Pada ia berusia 13 tahun, kondisinya menjadi serius.
“Kedua kaki saya terasa sakit luar biasa, dan saya dirawat Di Puskesmas agar Ahli Kepuasan dapat mencari tahu penyebabnya. Akhirnya, kedua ginjal saya diangkat Lantaran penumpukan limbah dan Penyakit Menyebar,” ujarnya.
Setelahnya kehilangan kedua ginjalnya, ia Merasakan sakit kepala hebat dan dirawat Di Puskesmas Untuk waktu yang lama, Justru tidak masuk sekolah. Sakit kepala itu disebabkan Dari tekanan darahnya yang fluktuatif, dan keduanya terkontrol Didalam Terapi-obatan.
Didalam pengangkatan kedua ginjalnya, pola makan Wan Rong harus sangat dibatasi Untuk mengelola produk limbah dan cairan, dan ia harus benar-benar mematuhi Ide yang ramah ginjal Untuk mengelola dialisisnya. Misalnya, seperti ia harus sangat membatasi asupan cairannya Untuk mencegah kelebihan cairan yang parah, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung.
Wang Rong dan orang tuanya juga menunggu donor ginjal Di pasien yang sudah meninggal. Tetapi, Pada delapan tahun terakhir mereka masih belum mendapatkannya.
Halaman 2 Di 3
(sao/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Remaja 16 Tahun Ini Idap Gangguan Langka, Hidup Tanpa Kedua Ginjal











