Pejabat Tingginegara Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, cara agar Indonesia bisa Mengurangi ketergantungan Pada Kurs Mata Uang Asing. Foto/Dok
“Nah ini yang kita targetkan Di Digital Economic Framework, kita punya interoperability, data security, dan juga national single window yang interconnecting Di Negeri lain, free flow of goods, dorongan Untuk Dan Menengah, local currency transaction, dan settlement Supaya Untuk 5 Negeri Organisasiregional bisa menggunakan QR Code Uang Negara Indonesia. Karenanya ketergantungan Pada Kurs Mata Uang Asing bisa dikurangi,” tutur Menko Airlangga Untuk Kegiatan Perayaan Hari Di Sebab Itu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Di-58 Ke kantornya, Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Menurut Airlangga hal ini menjadi penting mengingat Di ini, Indonesia masih melakukan perdagangan jual beli Di beberapa Negeri, Akan Tetapi ada Kurs Mata Uang lain yang menyempil Ke Ditengah-Ditengah. “Dan itu tentu sangat mempengaruhi harga, sangat mempengaruhi nilai, dan sangat berpengaruh Pada nilai ekonomi kita,” tegasnya.
Airlangga menambahkan, Indonesia juga telah menadatangan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). IPEF merupakan economic framework yang inklusif Untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang terbuka, bebas, aman dan berketahanan.
“The first agreement Di bloc Untuk tanda petik Di Amerika. Kita juga berhasil membuat perjanjian RCEP yang termasuk China dan Indo-Pacific. Di Sebab Itu kita punya 2 perjanjian Indo-Pacific, 1 RCEP Di China, dan 1 IPEF Di Amerika,” tutur Airlangga.
“Di Sebab Itu ini Menunjukkan posisi Indonesia yang non-alliance, non-bloc. Bekerja Di semua pihak Untuk kepentingan Kelompok Indonesia,” pungkasnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: RI Kurangi Ketergantungan Kurs Mata Uang Asing, Menko Airlangga Punya Jurusnya