Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), tantangan geografis dan sosial, terutama mindset takut jika penyakitnya ketahuan, membuat Komunitas enggan mendatangi fasilitas Kesejaganan. Sebagai menyukseskan Langkah Cek Kesejaganan Gratis (CKG), Dinas Kesejaganan (Dinkes) Pangkep menerapkan strategi “jemput bola” Bersama siasat persuasif.
Kepala Dinkes Pangkep, Herlina, S.Kep., M.Kes., mengungkapkan bahwa jika hanya menunggu Di Puskesmas, jumlah orang yang datang tidak sampai 10 orang per hari. Padahal target pemeriksaan CKG jauh Di angka tersebut.
Kabupaten Pangkep Bersama jumlah penduduk Di 359.943 jiwa berhasil melaksanakan cek Kesejaganan gratis Sebagai 300.946 atau 84 persen Di total penduduknya. Herlina menyebut angka ini tidak Akansegera tercapai jika hanya menunggu warga datang Di Puskesmas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami memanfaatkan setiap kesempatan yang ada,” ucap Herlina Di dijumpai detikcom Di Makassar, Senin (15/12/2025).
Cek Kesejaganan tak selalu Di faskes
Kegiatan CKG lebih banyak dilakukan Di luar gedung Lantaran Komunitas tidak mau Di layanan Kesejaganan. Misalnya ketika apel pagi ASN, Herlina Akansegera mendatangkan petugas Kesejaganan Di gedung-gedung pemerintahan agar pekerja bisa sekaligus cek Kesejaganan.
Petugas Puskesmas juga membawa peralatan Sebagai cek tekanan darah Ke Di salat berjamaah Di masjid. Malahan, skrining TBC (pengambilan sputum) dioptimalkan Ke Di salat Subuh.
Siasat ini juga membawa layanan spesialistik Di pulau-pulau.
“Area kepulauan itu kan tidak pernah terjamah Ahli Kebugaran spesialis, Dari Sebab Itu kita Memperoleh layanan Ahli Kebugaran spesialis seperti anak, obgyn, gigi, interna, Di Puskesmas Sabutung,” jelas Herlina.
Manfaat CKG juga dirasakan Dari warga Desa Mattirouleng, Pulau kulambing, Pangkep. Pemeriksaan Kesejaganan rutin diadakan Di Rumah Kepala Desa dan menjadi pusat Kesejaganan sederhana Di sana.
Rahman (72), penduduk Desa Mattirouleng mengatakan sangat terbantu Bersama hadirnya pemeriksaan Kesejaganan Di desanya Agar dia tak perlu jauh-jauh Di kota Lantaran puskesmas terdekat Di wilayahnya pun berjarak 20 menit dan berada Di pulau Diseberang.
“Tadi cek asam urat, dikasih beberapa Terapi ada juga Terapi flu sama vitamin Lantaran kebetulan lagi pilek ini,” tuturnya Di dijumpai detikcom Di Pulau Kulambing, Selasa (16/12).
Efektivitas siasat ini tecermin Di data temuan Penyakit. Data CKG Menunjukkan Karies (53.915), Hipertensi (27.724), dan Merokok (24.047) adalah Peristiwa Pidana terbanyak. CKG Anak Sekolah Malahan menemukan total 1.547 Peristiwa Pidana Hipertensi Ke pelajar.
Mengatasi Ketakutan Rujukan Bersama Jaminan Sosial
Kendati layanan CKG sudah didekatkan, Kadinkes menyoroti tantangan sosial terberat yakni warga terkadang takut dirujuk Di fasilitas Kesejaganan lanjutan jika ketahuan Merasakan Kebugaran Kesejaganan berat.
Penolakan ini dipicu ketakutan Akansegera biaya hidup Di kota, Kendati pasien Memperoleh BPJS. Dinkes Pangkep menjawab ketakutan ini Bersama kolaborasi lintas sektor seperti menyediakan Rumah tunggu Sebagai keluarga pasien yang mengantar.
Di Di Itu jika BPJS pasien tidak aktif, Pemberian Perbankan didapatkan Di BAZNAS.
“Lantaran Di Pangkep semua ASN bayar zakat Lewat Baznas, Dari Sebab Itu kalau Dinkes membutuhkan Pemberian Kesejaganan, mereka bantu,” ungkapnya.
Herlina berharap ada Pemberian Lebih Jelas Di kementerian berupa EKG mobile, Sebagai menyempurnakan layanan jemput bola yang sudah berjalan masif tersebut.
Halaman 2 Di 2
(kna/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Siasat Dinkes Pangkep Rayu Warga Ikut CKG, Tak Melulu Harus Di Puskesmas











