Jakarta –
Pejabat Tingginegara Keadaan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berencana memperluas akses layanan kateterisasi jantung Ke 514 kabupaten/kota Ke Indonesia. Hal ini agar pasien-pasien yang Merasakan masalah serangan jantung bisa langsung segera tertangani.
Menkes Budi juga menyinggung soal penanganan medis yang kurang cepat Ke insiden henti jantung Olahragawan badminton muda China, Zhang Zhi Jie, Agar menyebabkan meninggal dunia.
“Ini contohnya Pak, Wacana kita. Semua 514 kabupaten/kota Akansegera bisa melakukan layanan kateterisasi jantung ini kayak masang ring Pak. Pelayanan ini kalau orang kena serangan jantung seperti yang main badminton kemarin itu, itu kalau bisa Ke-tackle Bersama cepat, Ke bawah 4,5 jam, dia survive,” kata Budi Di Pertemuan kerja Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI, Ke Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2024).
Budi menambahkan, Peristiwa Pidana Hukum henti jantung yang dialami Bersama Zhang Zhi Jie bisa saja berakhir berbeda jika Sebelumnya Itu sang Olahragawan ditangani Bersama cepat dan tepat.
Perluasan akses kateterisasi jantung yang merata Ke seluruh Indonesia diharapkan Akansegera menekan angka kematian akibat masalah jantung. Pasalnya, sebaran alat kateterisasi jantung Ke Indonesia belum memadai. Ia mengatakan Pada awal menjabat Bersama 514 kabupaten/kota Ke Indonesia hanya 44 yang menyediakan layanan itu.
“Berapa kabupaten/kota yang belum punya ternyata dijawab Bersama para ahli-ahli senior salah bapak nanyanya salah, ‘Berapa kabupaten mana yang sudah punya?’ Bersama 514 bapak-ibu, 44 kurang Bersama 10 persen,” kata Budi.
“Karena Itu kalau bapak-ibu punya saudara kena stroke atau jantung Ke Ambon, yang bisa dilakukan dokternya adalah berdoa supaya kalau dibawa Ke Makassar, Manado, masih hidup Sebagai bisa dilakukan intervensi,” imbuhnya.
NEXT: Henti jantung butuh penanganan cepat
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Singgung Meninggalnya Zhang Zhi Jie, Menkes BGS Bicara Perbaikan Layanan Jantung