Jakarta –
Imbas pemangkasan Biaya Bersama pemerintah, hotel-hotel dan restoran Di Kabupaten Garut mulai khawatir Sebab dampaknya sudah mulai dirasakan.
Dilansir Bersama detikJabar (23/2/2025) Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Garut, Deden Rohim, menyebut Di ini dampak Bersama Keputusan efisiensi Biaya yang dijalankan pemerintah pusat sudah mulai terasa Di Garut.
Dampaknya jelas ada Bagi kami para pelaku usaha hotel dan restoran,” kata Deden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu bentuk konkritnya, kata Deden, adalah pembatalan reservasi hotel Bersama sejumlah pihak Bersama pemerintah, yang menyebabkan beberapa hotel Di Kabupaten Garut merugi.
“Laporan Sambil Itu yang kami terima, Di ini ada 13 cancel reservasi Di 4 hotel Di Garut Bersama instansi pemerintah,” katanya.
Ketigabelas instansi pemerintah yang membatalkan booking reservasi hotel ini beragam. Mulai Bersama instansi setingkat kementerian, lembaga Di pemerintahan provinsi, hingga dinas Di kabupaten.
Aktivitasfisik Wisata Diharap Bisa Karena Itu Penolong
Deden mengaku, dirinya dan para pelaku usaha hotel dan restoran Di Kabupaten Garut kini harap-harap cemas mengkhawatirkan dampak lebih besar Bersama efisiensi Biaya yang dilakukan Bersama pemerintah.
Terlebih, Di ini ada lebih Bersama 7 ribu warga Garut, yang bertumpu menggantungkan nasibnya Di sektor ini. Menurut Deden, ada banyak langkah yang bisa menyelamatkan pelaku usaha hotel dan restoran.
Salah satunya, adalah Bersama cara menggelorakan Aktivitasfisik wisata, atau sport tourism Di Kabupaten Garut. Menurut Deden, Situasi Garut sangat mendukung Sebagai digelorakannya sport tourism.
“Garut ini punya wisata yang luar biasa. Semuanya ada. Tinggal bagaimana caranya, mendatangkan wisatawan Di Garut. Sport tourism menjadi salah satu cara yang menurut kami bisa dilakukan,” kata Deden.
Sebagai bisa merealisasikannya, kata Deden, harus ada Keputusan yang mendukung Bersama pemerintah, khususnya pemerintah Lokasi. Bersama hadirnya banyak sport tourism Di Garut, diharapkan sektor usaha hotel dan restoran tak melulu lagi bertumpu Ke kegiatan seremonial pemerintahan.
“Ini butuh political will dan kolaborasi Bersama berbagai pihak khususnya pemerintah. Tentu Bersama tujuan Sebagai menghidupkan ekonomi lokal,” pungkas Deden.
—–
Artikel ini telah tayang Di detikJabar.
(upd/upd)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Sport Tourism Diharapkan Karena Itu Penolong Industri Resto-Akomodasi Di Garut