Jakarta –
Seorang turis Nigeria mengaku takut Bersama penahanan Perpindahan Penduduk Indonesia kala berkunjung. Ia pun overstay dan kini telah dideportasi.
Seorang warga Bangsa Nigeria berinisial AFG (23), diusir alias dideportasi Bersama Bali. AFG mengaku takut melapor Ke Kantor Perpindahan Penduduk hingga melebihi batas masa izin tinggal (overstay) Pada 334 hari.
“AFG mengakui bahwa ia telah melebihi masa berlaku izin tinggalnya Ke Indonesia. Dirinya terhitung telah overstay Pada 334 hari Dari 30 Juli 2023,” kata Kepala Rumah Detensi Perpindahan Penduduk (Rudenim) Denpasar Gede Dudy Duwita Di keterangannya, Sabtu (20/7/2024).
AFG kali pertama mendarat Ke Indonesia 1 Juni 2023 berbekal izin tinggal kunjungan (B211A). Dia mendarat Ke Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Dia tinggal Ke sana Pada sebulan bersama rekan senegaranya.
Puas berada Ke Tangerang, AFG lalu pindah Ke Denpasar, Bali. Awalnya, AFG tinggal Ke Sesetan, Denpasar Selatan. Lalu, dia pindah tempat tinggal Ke Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Denpasar.
“Pada berada Ke Indonesia, AFG menghabiskan waktunya Bagi Berwisata, bertemu teman-teman, pergi Ke pantai, dan Regu. AFG mengatakan bahwa ia memperoleh uang Bagi biaya hidupnya Ke Bali Bersama tabungan dan kiriman Bersama keluarganya Ke Nigeria,” kata Dudy.
Pada Ke Bali, AFG tidak pernah mengurus izin tinggalnya. Hingga akhirnya, AFG melebihi batas masa izin tinggal Pada 334 hari. AFG mengaku tahu dan beralasan agen perjalanannya mematok biaya mahal Bagi mengurus perpanjangan batas masa izin tinggal.
“AFG juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ia Berencana ditahan jika mengurus perpanjangan izin tinggalnya secara mandiri Ke Perpindahan Penduduk,” ungkapnya.
Baca artikel selengkapnya Ke detikBali
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Turis Nigeria Takut Perpindahan Penduduk-Overstay, Kini Dideportasi