Kementerian Kesejaganan RI (Kemenkes) melaporkan adanya varian Mutakhir yang mendominasi Di Indonesia, yakni XFG atau disebut ‘Stratus’. Laporan tersebut mencakup hasil pemantauan rutin Di Gangguan pernapasan, termasuk influenza dan COVID-19, yang dilakukan Di 39 Puskesmas, 35 Fasilitas Medis, dan 14 Balai Karantina Kesejaganan yang berfungsi sebagai sentinel site.
Pemantauan dilakukan Sebagai Menyimak Gaya Gangguan, tingkat keparahan Tanda, hingga karakteristik molekuler Mikroba yang beredar. Hingga minggu Di-30, total Tindak Kejahatan COVID-19 sepanjang tahun 2025 tercatat 291 Tindak Kejahatan Untuk 12.853 spesimen yang diperiksa, menghasilkan positivity rate kumulatif sebesar 2,26 persen. Di Di Yang Sama, jumlah Tindak Kejahatan yang terdeteksi Di lokasi sentinel hingga minggu Di-25 mencapai 82 Tindak Kejahatan Untuk 2.613 spesimen.
Di bulan Juni, varian XFG menjadi varian dominan Di Indonesia, terdeteksi Di 75 persen spesimen Di bulan Mei dan Menimbulkan Kekhawatiran menjadi 100 persen Di Juni. Di Itu, varian XEN terdeteksi sebesar 25 persen Di Mei, Tetapi tidak ditemukan Di bulan Juni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Varian ini juga memicu peningkatan Tindak Kejahatan Di beberapa Bangsa, termasuk Inggris, Justru menjadi strain yang paling dominan Di Bangsa tersebut. XFG telah ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) Bersama Organisasi Kesejaganan Dunia (WHO) Lantaran proporsinya yang terus Menimbulkan Kekhawatiran secara Dunia.
Adapun XFG adalah varian SARS-CoV-2 rekombinan Untuk subvarian LF.7 dan LP.8.1.2, Bersama sampel pertama dikumpulkan Di 27 Januari 2025.
Di bulan Mei, varian Stratus tercatat menyumbang 10 persen Untuk seluruh Tindak Kejahatan COVID-19 Di Inggris. Tetapi, Di pertengahan Juni, angkanya melonjak menjadi 40 persen. Di ini, terdapat dua subvarian Stratus yang beredar, yaitu XFG dan XFG.3. Meski begitu, hanya varian XFG yang masuk Di Untuk daftar VUM.
Tanda Tak Biasa Varian COVID ‘Stratus’
Ahli Kebugaran umum Di Harley Street sekaligus Pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan mengatakan Stratus Memperoleh mutasi spesifik Di protein spike (lonjakan) yang memungkinkannya menghindari antibodi Untuk Infeksi Sebelumnya Itu maupun Proteksi, tidak seperti varian lainnya.
dr Khan menegaskan Stratus tidak tampak lebih berat atau lebih parah dibandingkan varian Sebelumnya Itu. Tetapi, ada satu Tanda yang dinilai cukup khas.
“Salah satu Tanda paling mencolok Untuk varian Stratus adalah suara serak atau parau,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Di Umumnya, Tanda Stratus tergolong ringan hingga Untuk.
Ia juga menyarankan, apabila seseorang Merasakan hasil tes positif, sebaiknya tetap tinggal Di Rumah dan menjalani isolasi, Lantaran Stratus merupakan varian yang sangat mudah menular.
Halaman 2 Untuk 2
(suc/suc)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Varian Mutakhir COVID ‘Stratus’ Terdeteksi Di RI, Punya Tanda Tak Biasa