Ransomware menjadi salah satu ancaman siber paling berbahaya Di dunia. Foto: Kaspersky
Para penjahat siber kini mengincar korban Untuk skala besar, terbukti Bersama hampir 300.000 serangan ransomware yang diblokir Kaspersky Di Asia Tenggara tahun lalu, Bersama 97.226 Di antaranya terjadi Di Indonesia.
Ransomware Pusat Data Nasional
Yeo Siang Tiong, General Manager for SEA Kaspersky, menyebut bahwa upaya ransomware Mutakhir-Mutakhir ini Di salah satu lembaga Untuk negeri, yaitu Pusat Data Nasional (Pusat Data Nasional) Meningkatkan kekhawatiran Perlindungan siber.
Pusat Data Nasional merupakan kumpulan pusat data yang digunakan bersama Bersama instansi pusat dan pemerintah Daerah, dan saling terhubung satu sama lain.
“Bersama munculnya kembali insiden siber ransomware yang menyasar lembaga-lembaga penting Untuk negeri, terbukti bahwa pelaku Di baliknya Lebihterus memfokuskan sasarannya. Organisasi perlu Mengetahui dampak nyata Bersama setiap Sukses Infeksi ransomware,” tambahnya.
Untuk melindungi diri dan Usaha Anda, berikut 8 rekomendasi Bersama para ahli Kaspersky Untuk mencegah serangan ransomware:
1. Batasi Akses Jarak Jauh: Jangan membuka layanan desktop/manajemen jarak jauh (seperti RDP, MSSQL) Ke jaringan publik kecuali benar-benar diperlukan. Selalu gunakan kata sandi kuat, otentikasi dua faktor, dan aturan firewall.
2. Perbarui Gadget Lunak: Pastikan semua Gadget lunak Anda selalu diperbarui Untuk mencegah ransomware mengeksploitasi kerentanan.
3. Fokus Di Deteksi dan Respons: Perkuat Lini Pertahanan Anda Bersama mendeteksi pergerakan lateral dan penyelundupan data Ke Jaringan. Gunakan solusi seperti Kaspersky Anti Targeted Attack Platform (KATA) Untuk mendeteksi Hubungan mencurigakan.
4. Cadangkan Data Secara Berkala: Lakukan pencadangan data secara teratur, terutama Bersama strategi pencadangan offline, agar Anda dapat mengaksesnya Bersama cepat Di terjadi serangan.
5. Audit Rantai Pasokan: Lakukan penilaian dan audit Di rantai pasokan dan akses layanan terkelola Ke lingkungan Anda. Kaspersky menawarkan layanan penilaian kompromi Untuk membantu Anda.
6. Siapkan Wacana Pengendalian Reputasi Data: Antisipasi risiko pencurian data Bersama menyiapkan Wacana tindakan Untuk melindungi reputasi data Anda.
7. Gunakan SIEM: Siapkan pusat operasi Perlindungan (SOC) Bersama menggunakan alat SIEM (informasi Perlindungan dan manajemen peristiwa) Untuk Menyimak dan Meneliti Kegiatan jaringan.
8. Pelatihan Karyawan: Berikan pelatihan dan Pelatihan kepada karyawan tentang Perlindungan siber dan cara mengenali tanda-tanda seranganransomware.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Waspada Ransomware! 8 Tips Cegah Serangan Siber Paling Berbahaya Di Dunia