Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan, pemerintah telah menyiapkan tiga lokasi Bagi merelokasi 2.209 KK terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Foto/SINDOnews
Menurut Suharyanto, pemerintah telah menyiapkan dua opsi skema relokasi Bagi mempermudah Kelompok terdampak Untuk memulai kembali kehidupan mereka. Opsi pertama adalah relokasi terpusat, Hingga mana pemerintah menyediakan lahan dan Tempattinggal yang sudah siap huni Bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal Terbaru.
”Sambil Itu, opsi kedua adalah relokasi mandiri, Hingga mana pemerintah Akansegera membangunkan Tempattinggal Bagi warga Hingga tanah mereka sendiri, Bersama Pemberian fasilitas dan infrastruktur yang disiapkan Bersama pemerintah,” katanya, Kamis (21/11/2024).
Bersama hasil pendataan Sambil Di 776 keluarga, Disekitar 10% memilih opsi relokasi mandiri, Sambil sisanya memilih relokasi terpusat. “Kami Menyediakan fleksibilitas Bagi Kelompok agar mereka dapat memilih solusi yang paling sesuai Bersama kebutuhan dan Situasi mereka,” ujar Suharyanto.
Pemerintah berharap kedua opsi ini dapat mempercepat proses relokasi, Menyediakan kenyamanan Bagi Kelompok, serta meminimalisir dampak bencana serupa Hingga masa Di.
“Proses pendataan relokasi terus dilakukan Bersama BNPB, Melewati dialog langsung Bersama warga. Pemerintah memastikan bahwa upaya Penyembuhan Akansegera terus dipantau dan disinkronkan agar warga yang terdampak bencana dapat segera memulai kehidupan Terbaru Hingga tempat yang lebih aman,” ucapnya.
Tiga lokasi potensial Bagi relokasi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi telah diajukan Bersama pemerintah Lokasi. Lokasi pertama adalah Botongkarang/Noboleto, yang dapat diakses Bersama kendaraan roda dua, dan cocok Bagi relokasi warga Bersama Desa Dulipali (223 KK), Desa Nobo (415 KK), dan Klatanlo (346 KK). Lokasi ini berada Hingga luar Kawasan Rawan Bencana (KRB) Lewotobi, Supaya dinilai aman.
Lokasi kedua adalah Wukoh Lewoloroh, yang terletak Hingga perbatasan Flores Timur dan Sikka. Relokasi Hingga kawasan hutan lindung ini Akansegera mencakup Desa Boru (369 KK) dan Hokeng Jaya (457 KK). Lokasi ini berada Hingga pinggir jalan raya dan Memiliki lahan yang biasa digunakan Bagi berkebun. Akan Tetapi, relokasi Hingga lahan ini masih menunggu persetujuan Bersama Kementerian Kehutanan Sebab termasuk kawasan hutan.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 2.209 KK Korban Erupsi Lewotobi Laki-Laki Akansegera Direlokasi Hingga Tiga Lokasi