Gereja Ke Meksiko Viral, Jualan ‘Tanah Surga’ Rp 1,6 Juta per Meter Persegi

Sebuah gereja Ke Meksiko viral gara-gara menjual sebidang tanah Ke ‘surga’. Sebidang tanah itu dihargai US$ 100 (setara Rp 1,6 juta) per meter perseginya.

Gereja Iglesia del Final de los Tiempos Ke Meksiko Lagi disorot Di publik, baik Ke Meksiko maupun Ke dunia internasional.

Itu Lantaran gereja tersebut menjanjikan tempat Ke surga Untuk siapa saja yang rela Untuk menggelontorkan sejumlah uang ‘setoran’ kepada pihak gereja.

Menurut laporan media NDTV, gereja itu menetapkan banderol U$100 atau Disekitar Rp 1,6 juta per meter persegi Untuk sebidang lahan Ke surga.

Pembayaran atas tanah Ke ‘surga’ itu bisa dilakukan jemaat Melewati kartu American Express, Apple Pay atau Melewati metode pembayaran lainnya.

Menurut laporan sejumlah media, gereja tersebut telah berhasil mengumpulkan jutaan Matauang Asing Di transaksi jual beli lapak surga tersebut.

Seorang pendeta gereja mengaku telah bicara Di Tuhan Ke tahun 2017 lalu Untuk menjual lahan-lahan ini, dikutip Di NDTV.

Tetapi, Aksi Ketidak Setujuan jual beli tanah surga Gereja Iglesia del Final de los Tiempos rupanya dimaksudkan Untuk menyindir dan mengolok-olok para pendeta penipu yang kerap memeras sejumlah uang kepada para jemaat.

“Saya berharap seorang pendeta mau menjual lahan Ke surga kepada saya. Saya Berencana mengirimnya Ke surga dan memintanya Untuk melakukan FaceTime Supaya saya bisa melihat apa yang saya beli,” kata salah satu User yang ikut meledek.

“Saya ingin tahu siapa yang berdonasi agar bisa memberi tahu mereka bahwa saya menawarkan diskon Untuk Tanah Ke Surga,” tulis User lainnya.

“Menjual Di nama Tuhan itu kejam,” kata User lainnya.

Akun gereja tersebut ternyata sangat populer Ke media sosial. Berdasarkan pencarian Ke halaman Facebook, gereja ini mendeskripsikan diri sebagai halaman ‘Untuk bersenang-senang’.

Akun gereja ini memang terkenal Lantaran memuat berita-berita konyol seperti melarang perempuan menunggang kuda dan menyebut perempuan sebagai tulang rusuk.

——-

Artikel ini telah tayang Ke CNN Indonesia.