Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua Umum Perkumpulan Industri Sepeda Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko Merespons titah Ri Prabowo Subianto Yang Terkait Didalam pelonggaran aturan Tingkat Komponen Di Negeri (TKDN).
Moeldoko Berkata semangat memajukan industri, termasuk Ke sektor Produsen Kendaraan, Melewati Aturan TKDN merupakan hal baik. Tetapi menurutnya, fleksibilitas Di penerapan TKDN juga perlu dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tapi kami berharap semangat TKDN ini sudah kuat, perlu Untuk dipertimbangkan Didalam sebaik-baiknya, Agar semangat Di TKDN ini jangan sampai kendor lagi,” ujar Moeldoko Pada ditemui Ke Jakarta, Rabu (23/4).
“Setidaknya, TKDN yang fleksibel juga perlu dipertimbangkan,” tambah mantan Kepala Staf Kepresidenan itu.
Menurut Moeldoko, fleksibilitas TKDN Ke dasarnya memberi dampak positif Di perkembangan industri Di negeri. Pernyataan ini ia dasarkan Ke pengalamannya Pada masih menjabat Ke posisi strategis pemerintahan.
Ia memberi contoh Yang Terkait Didalam proyek Di negeri yang terkendala Lantaran aturan TKDN. Proyek tersebut berkaitan Didalam Keahlian tinggi dan mendesak Untuk segera dilaksanakan, Tetapi akhirnya mandek akibat syarat TKDN tidak terpenuhi.
“Sebagai contoh, saya pernah melapor kepada Ri Pada masih menjabat sebagai kepala staf. Ada direktur utama energi panas bumi yang terbentur aturan TKDN Lantaran itu penuh high technology. Ini menyulitkan Agar proyek itu stagnan. Padahal, perusahaannya sudah keburu berutang, akhirnya Lantaran belum bisa jalan, bayar harus terus membayar bunga,” jelasnya.
Moeldoko menekankan pentingnya Mengkaji fleksibilitas TKDN, terutama Untuk Peristiwa Pidana-Peristiwa Pidana tertentu agar tidak menghambat iklim Penanaman Modal Ke masa Di.
“Suatu ketika, saya sampaikan kepada Ri bahwa situasi seperti ini butuh fleksibilitas. Sepanjang kita belum Memperoleh Keahlian yang mumpuni, sebaiknya dipertimbangkan Untuk menggunakan komponen Didalam luar negeri,” katanya.
Prabowo Sebelumnya secara terbuka Berkata bahwa aturan TKDN membuat Indonesia kurang Tantangan. Ia Mendorong pelonggaran aturan tersebut juga sebagai respons Di dampak Aturan tarif resiprokal sebesar 32 persen yang diberlakukan Ri AS Donald Trump.
“Kita harus realistis. Kalau TKDN dipaksakan, kita akhirnya kalah bersaing,” ujar Prabowo belum lama ini.
“Saya sangat setuju TKDN dibuat fleksibel. Mungkin Saja bisa diganti Didalam insentif. Tolong ya, para pembantu saya, Pembantu Ri-Pembantu Ri saya, sudahlah, realistis. Tolong diubah, TKDN dibikin yang realistis saja!” ujar Prabowo.
(ryh/fea)
Artikel ini disadur –> Cnnindonesia News: Ketum Periklindo Moeldoko Sebut TKDN Fleksibel Perlu Dipertimbangkan