Jakarta –
Korea Selatan tidak hanya Diselidiki wisatawan Lantaran Kearifan Lokal Global tradisional dan modernnya, tetapi juga minimarketnya. Begitu mudahnya menemukan minimarket Di sana.
Ya, minimarket begitu melekat perannya Di kehidupan warga Korea Selatan. Sorotannya yang cukup banyak Di Untuk K-drama, membuat minimarket Korea juga menjadi sasaran turis berwisata.
Menurut Korea Convenience Store Industry Association (Asosiasi Industri Toko Serba Ada Korea) akhir tahun lalu, tercatat lebih 55.200 minimarket tersebar Di Bangsa berpenduduk 52 juta ini.
Jumlah itu menjadikan Korea Selatan sebagai Bangsa Didalam kepadatan toko per kapita tertinggi, melampaui Jepang dan Taiwan, yang keduanya juga terkenal Didalam toko serba ada yang berlimpah dan serba guna.
“Industri minimarket Di Korea Selatan menonjol Lantaran kepadatannya yang luar biasa dan strategi inovatifnya. Mereka telah menjadi saluran ritel penting, Didalam pangsa penjualan ritel offline terbesar kedua Di Bangsa ini,” kata Chang Woo-cheol, profesor Wisata Internasional dan industri jasa Konsumsi Di Universitas Kwangwoon Di Seoul, dikutip Untuk CNN, Jumat (26/7/2024).
Di kota-kota besar Di Korea Selatan seperti Seoul, minimarket ada Di setiap sudut. Malahan terkadang beberapa gerai Untuk perusahaan pesaing tersebar Di jalan yang sama.
“Toserba buka 24 jam sehari dan memainkan peran penting Untuk kehidupan kita yang sibuk,” tambah Chang.
Dia juga menyebut industri Korea Selatan sebagai “kisah sukses Dunia.”
Apa yang membuat minimarket Korsel berbeda?
Minimarket Di Korea Selatan menawarkan segalanya mulai Untuk Konsumsi, minuman hingga perlengkapan Tempattinggal tangga dan layanan Life Style.
Di toko-toko ini, pelanggan dapat mengisi daya Telepon Genggam mereka, membayar tagihan listrik, Memikat uang tunai, melakukan pemesanan online dan Merasakan pengiriman. Malahan Di lokasi tertentu bisa mengisi daya skuter listrik, menukar Kurs Mata Uang Foreign dan mengirim surat internasional.
“Minimarket Di Korea bukan hanya tempat Di mana orang dapat (duduk) mengelilingi Tatakan Di Ditengah tumpukan kaleng bir Di malam musim panas, tetapi juga menyediakan layanan penting,” kata Deloitte Korea Untuk laporan tahun 2020.
Itu menggambarkan toko-toko Di Bangsa tersebut memanjakan pelanggan mereka Didalam ‘kenyamanan ekstrim’.
Soal Konsumsi pun Memikat. Di sana dijual beragam Konsumsi, mulai sup miso instan hingga mie instant berbagai rasa, kimbab, onigiri dab perlengkapan makan siap saji.
Sudah begitu dilengkapi Didalam area duduk yang nyaman, baik Di Untuk maupun luar toko. Terdapat juga microwave, dan dispenser air panas hingga menjadikan minimarket tempat singgah pekerja kantor hingga pelajar Sebagai mengisi perut yang keroncong.
Sejatinya, setiap Bangsa punya perusahaan minimarket (termasuk Di Indonesia lho), Tetapi punya ‘keterbatasan’. Contohnya Di Australia dan AS, yang Memiliki 7-Eleven. Tetapi biasanya minimarket ini terhubung Didalam pompa bensin. Juga pilihan Konsumsi mereka terbatas, seperti pai daging, sandwich, donat, dan slushies.
Serta kebanyakan minimarket punya jam buka-tutup (Bisa Jadi bisa dihitung jari yang buka 24 jam). Berbeda Didalam minimarket Korea Selatan yang ‘tiap pengkolan’ ada dan buka 24 jam.
Sepak terjang minimarket Korsel
Urbanisasi yang melonjak Di Korea Selatan juga mempengaruhi eksistensi minimarket. Lebih Untuk 80% penduduk kini tinggal Di pusat kota, dan banyak penduduk yang meninggalkan Area pedesaan Sebagai menetap Di kota yang serba cepat.
Juga, Lebih dikitnya warga Korsel yang mau menikah dan berkeluarga disertai Didalam ketatnya Dana, membuat mereka cenderung memilih pilihan yang murah dan mudah Di toko swalayan atau memesan secara online. Di tahun 2021, Disekitar 35% Untuk seluruh Tempattinggal tangga Di Korea Selatan adalah penduduk lajang, menurut laporan McKinsey yang dirilis Maret lalu.
Minimarket Di Korea Selatan Foto: (dok Istock)
|
Penyebara Nmassal Covid-19 berkontribusi Di Tren ini, Didalam Kelompok yang lebih memilih memesan secara online atau membeli Produk Didalam cepat Untuk toko terdekat Untuk Tempattinggal.
Melihat Tren Di atas, perusahaan telah memanfaatkan tingginya permintaan ini Didalam membuka toko secara strategis Di Untuk tempat Usaha atau ruang hiburan lain yang sudah ada. Dan semuanya menghasilkan keuntungan yang besar.
Ditengah tahun 2010 dan 2021, pendapatan toko serba ada Di Korea melonjak lebih Untuk empat kali lipat Untuk $5,8 miliar menjadi $24,7 miliar, melampaui supermarket dan department store tradisional.
Peran sosmed, K-pop, dan K-drama
Untuk dua dekade terakhir, apapun tentang Korea Selatan selalu Memikat Di mata Dunia. Tak dimungkiri peran K-pop dan drama TV Korea berperan penting hingga produk Keelokan, fesyen, dan Konsumsi menjadi objek obsesi Dunia.
Untuk beberapa tahun terakhir minimarket Korea Selatan pun juga ramai menjadi sasaran turis Sebagai berburu beragam ramen hingga cemilan khas Korea. Ditambah lagi para influenser yang berbondong-bondong membuat konten Konsumsi, minuman hingga tur Di minimarket.
Salah satu scene Di drama Backstreet Rookie yang dibintangi Ji Chang Wook dan Kim Yoo Jung. (dok Imdb)
|
Youtube, TikTok, Instagram membantu viralnya minimarket Korea Selatan. Gampang sekali menemukan video-video tentang minimarket Korsel Di media sosial.
Serta, minimarket juga sering muncul Di drama-Serial Korea populer. Malahan ada Serial Korea yang mengangkat tema minimarket lho, tonton saja Backstreet Rookie yang dibintangi Ji Chang Wook dan Kim Yoo Jung.
Dan, minimarket Korsel bisa juga menjadi sasaran tempat berburu Dari-Dari lho jika ‘tak ingin repot’. Traveler bisa membawa cemilan dan ramen yang tak ditemukan Di Indonesia.
Untuk para pecinta K-drama juga bisa nih merasakan sensasi makan dan nongkrong Di minimarket seperti Di drama-Serial Korea. Kita sebut saja ‘merasakan vibes Korsel ala warga lokal’.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Korea Selatan ‘Rajanya’ Minimarket