Wisata  

Moo Deng Viral, tapi Aktivis Tak Senang



Jakarta

Moo Deng viral dan membawa berkah Untuk kebun binatang, Lantaran mendatangkan banyak pengunjung. Akan Tetapi Hingga Pada bersamaan, kebun binatang Merasakan tatapan sinis Didalam aktivis hewan.

Moo Deng, seekor kuda nil kerdil Hingga Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow Hingga Provinsi Chon Buri, telah menjadi sensasi Internasional. Tetapi, Komentar keras datang Didalam aktivis People for the Ethical Treatment of Animals (PETA)

Dilansir Didalam thaiger, Rabu (2/10/2024) PETA mengutuk kebun binatang Lantaran menahan Moo Deng Hingga penangkaran dan memamerkannya Hingga Di banyak orang sama. Mereka menganggap apa yang dilakukan Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow Hingga provinsi Chon Buri, Didalam penyiksaan hewan.


“Tidak ada yang lucu tentang bayi yang lahir Hingga penangkaran. Kuda nil memang seharusnya hidup Hingga alam liar, tetapi Moo Deng tidak Akansegera pernah hidup Hingga luar Markas. Ia Berusaha Mengatasi kurungan seumur hidup, kehilangan kebebasannya dan kesempatan Sebagai merasakan habitat alaminya dan struktur sosial spesiesnya,” tulis PETA Di akun Facebooknya Didalam menuliskan pernyataan Didalam Jason Baker, wakil Pemimpin Negara Senior PETA.

Baker juga menekankan bahwa satwa liar tidak Sebagai hiburan manusia dan mendesak kebun binatang Sebagai mengakhiri siklus kejam ini. PETA telah menawarkan dukungannya Sebagai merelokasi Moo Deng Hingga tempat perlindungan satwa liar.

Direktur kebun binatang, Narongwit Chodchoi, menegaskan bahwa mereka merawat lebih Didalam 2.000 hewan, yang semuanya Merasakan Penanganan terbaik dan memastikan Kesejajaran dan Mutu hidup mereka. Mengenai Moo Deng, kebun binatang telah Membahas langkah-langkah Sebagai mengelola situasi tersebut, membatasi jumlah pengunjung menjadi 30 hingga 50 orang per putaran, Didalam setiap putaran berlangsung Disekitar lima menit, Sebagai menghindari kepadatan pengunjung.

Pernyataan PEKA pun dibalas Didalam Kelompok Thailand Sebagai Upaya Mencegah Kekejaman Pada Hewan (TSPCA). Mereka mengatakan PETA tak punya cukup data Yang Terkait Didalam Moo Deng.

Sathit Pratchaya-ariyakun, Sekretaris TSPCA, Di 30 September Mengungkapkan bahwa organisasi tersebut Mungkin Saja tidak Memiliki semua fakta tentang Moo Deng dan mengandalkan Promosi Politik perlindungan satwa liar yang sudah ketinggalan zaman.

Sathit mencontohkan industri kelapa Thailand sangat menderita akibat boikot PETA Sebelumnya. Ia mengakui bahwa beberapa informasi PETA valid dan berguna, tetapi menekankan bahwa beberapa detail tidak lengkap dan hanya berasal Didalam satu sisi cerita.

Ia menyerukan dialog yang saling menghormati, Hingga mana semua pihak saling mendengarkan dan menyelesaikan masalah jika perlu sambil Menyediakan kesempatan Sebagai mengklarifikasi kesalahpahaman.

Sathit juga meyakinkan publik bahwa Penanganan Moo Deng memenuhi standar internasional, diawasi Didalam staf Hingga Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow, yang diakreditasi Didalam Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium Dunia (WAZA) dan beroperasi sesuai Didalam Undang-Undang Upaya Mencegah Kekejaman Pada Hewan dan Kesejajaran Hewan.

Ia mengakhiri Didalam Merangsang penjaga kebun binatang dan staf lain Hingga kebun binatang Sebagai melanjutkan pekerjaan baik mereka, tetapi menyarankan mereka Sebagai meminimalkan kontak fisik Didalam Moo Deng, Lantaran hal itu Mungkin Saja Disorot tidak pantas Didalam beberapa pengamat.

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Moo Deng Viral, tapi Aktivis Tak Senang