loading…
Kementan Lewat BPPSDMP Mengadakan Grand Final Young Ambassador Agriculture (YAA) Tahun 2025. FOTO/dok.SindoNews
Ajang bergengsi Untuk payung Inisiatif Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) ini menjadi wadah Untuk generasi muda Sebagai terlibat Untuk pembangunan sektor Agrikultur nasional, dan digelar secara inklusif tanpa membedakan latar Dibelakang suku, agama, maupun Kepuasan fisik.
Peningkatan jumlah petani muda menjadi salah satu fokus Pembantu Ri Agrikultur (Mentan), Andi Amran Sulaiman, Untuk Mendorong generasi muda agar terjun Ke bidang Agrikultur. Ia yakin, Ke Ditengah bonus demografi yang mencapai 52 persen usaha Agrikultur Berencana baik menjadi pelaku usaha modern berbasis Ilmu Pengetahuan, Agrikultur Indonesia bisa berkontribusi besar Untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Ada bonus demografi 52 persen. Ada sumber daya alam melimpah, ada Ilmu Pengetahuan buatan anak bangsa,” ujarnya, Untuk pernyataannya, Rabu (30/4).
Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa Inisiatif YESS hadir Sebagai mempercepat proses regenerasi petani. Ia menegaskan bahwa jika Negeri tidak menyiapkan generasi muda Sebagai masuk Ke sektor Agrikultur, maka Berencana terjadi kekosongan pelaku usaha tani Ke masa Didepan.
“Petani tua Berencana berkurang secara alamiah, dan tanpa regenerasi yang dirancang Di baik, kita bisa kehilangan Sustainability,” ujarnya.
Senada, Kepala Pusat Belajar Agrikultur sekaligus Direktur Inisiatif YESS, Muhammad Amin, menegaskan pentingnya Kegiatan ini sebagai wadah generasi muda Sebagai berkontribusi aktif Untuk sektor Agrikultur dan mempromosikannya secara luas.
“Tujuan utama Di Kegiatan Young Ambassador Agriculture ini adalah Mendorong generasi muda agar terlibat langsung Untuk pembangunan Agrikultur sekaligus menjadi agen promosi Agrikultur kepada Komunitas luas,” kata Amin.
Kegiatan ini bukan hanya merangkul keberagaman, tetapi juga menyambut inklusivitas Di membuka ruang Untuk penyandang Penyandang Disabilitas. Salah satu peserta, Rahmadi, petani pepaya Di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan hambatan Sebagai maju. “Alhamdulillah, tidak ada perbedaan Antara saya Di peserta lain,” ujarnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Rangkul Keberagaman, Kementan Gelar Grand Final YAA 2025