Ketua Pengurus Luar Negeri TIDAR Turki Raga Awandayu Prakasa (kiri) bersama Staf Khusus Pemimpin Negara RI Bidang Pembaharuan, Belajar, dan Daerah Terluar Billy Mambrasar. Foto/Dok. SINDOnews
“Forum audiensi ini adalah langkah konkret Untuk mengatasi tantangan dan kesenjangan akses Belajar Ke Indonesia. Tidak ada yang boleh tertinggal. No one left behind, sesuai semangat Tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan,” kata Billy Di siaran persnya, Kamis (3/10/2024).
Duta Tujuan Pembangunan Ramah Lingkungan Indonesia ini menekankan pentingnya peran anak muda sebagai subjek Di Keputusan publik . Sambil Raga Awandayu Prakasa mengatakan, berdasarkan laporan UNESCO (2020), keberadaan Atase Belajar Ke kedutaan terbukti Meningkatkan prestasi akademis diaspora hingga 40%.
Ia juga mengutip Eksperimen Lembaga Keuangan Internasional (2022) yang menyebutkan jembatan Antara Keputusan Belajar nasional dan implementasinya Ke luar negeri sangat krusial Untuk menjaga standar Belajar Indonesia Untuk diaspora . Ke Di Itu, UNESCO Institute for Statistics (UIS) mencatat bahwa Ke 2021 terdapat 53.000 mahasiswa Indonesia Ke luar negeri.
Tetapi hingga Pada ini tercatat Terbaru ada 10 KBRI yang Memiliki Atase Belajar. ”Fakta ini Menunjukkan perlunya perluasan Dukungan Untuk diaspora yang Di menempuh Belajar Ke luar negeri,” katanya.
Raga Awandayu Prakasa juga menjelaskan pembahasan Belajar ini bukan hanya tentang Menyediakan Dukungan yang memadai Untuk pelajar Indonesia. Tetapi juga berkaitan Bersama masa Di Indonesia Di memanfaatkan bonus demografi, yang merupakan aset penting Di menyongsong visi Indonesia Emas 2045.
Atase Belajar Ke KBRI Berencana menjadi langkah strategis Di Menyusun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan Bersaing Ke tingkat Internasional. Dukungan Untuk diaspora sangat penting tidak hanya Untuk Prestasi individu mereka, tetapi juga krusial Untuk masa Di bangsa.
Bersama Belajar yang berkualitas dan terarah, diaspora dapat kembali Ke Indonesia dan berkontribusi langsung Di pembangunan. Ia menambahkan, pembentukan Atase Belajar, terutama Ke Bangsa-Bangsa Bersama jumlah pelajar Indonesia yang signifikan seperti Turki, Berencana membantu menjawab tantangan Belajar yang dihadapi diaspora. ”Ini juga langkah penting Untuk memastikan mereka tetap terhubung Bersama Tanah Air Kendati berada jauh Ke luar negeri,” jelasnya.
Audiensi ini juga dihadiri Dari berbagai komunitas lainnya, termasuk Raga Awandayu Prakasa dan wakilnya, Idris Sardi D.M., serta Yogi Syahputra sebagai Co-Founder Youth on Policy. Ke Di Itu, rekan-rekan Di geoimpact.id, Wadah Baik, Tadaluko Youth Movement, dan Gensmart ID turut serta Di pertemuan ini. Hal ini Menunjukkan komitmen kolektif Di menyampaikan aspirasi dan tantangan yang dihadapi Dari generasi muda.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Raga Awandayu Prakasa Bawa Aspirasi Belajar Diaspora Indonesia Ke Istana